Skip to main content

Umrah (Edisi Mimpi#1)

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik lasyarika laka labbaik. Innal hamda wani' mata laka wal mulka lasyarika laka..

Saya datang memenuhi panggilanMu ya Allah, saya datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Tidak ada sekutu bagi-Mu, ya Allah saya penuhi panggilan-Mu.

Entahlah yang namanya sesuatu itu kita tidak tahu kapan akan datang menghampiri kita atau pergi meninggalkan kita. We will never know what the future brings! Yah, begitu juga dengan yang namanya impian. Impian itu bisa serta merta datang, menggebu-gebu, bisa juga sudah mengakar dari masa kecil seperti cita-cita, bisa juga datang dan pergi begitu saja. baiklah, itu menurut saya, yah lagi-lagi kali ini impian itu serta merta datang dan menyusup ke dalam sanubari sehingga saya menempelkan sempurna dikening saya. Yah, kali ini impian itu adalah umrah..#Sambil berkaca-kaca nulisnya.

Sadar atau tidak sadar, sebagai seorang muslim saya ingin sekali menginjakan kaki ke Tanah Suci, bisa beribadah khusus dengan meninggalkan segala kewajiban, beban tugas akhir, dan pekerjaan sejenak untuk menghadap di Baitullah. Memenuhi undangan-Mu ya Allah. Ya, semua itu saya rangkai menjadi sebuah mimpi..

Kurang lebih, mimpi itu datang ketika saya satu bulan penuh mengadu nasib tugas akhir saya di tempat yang notabene minoritas muslim. Yah saya tinggal di Tana Toraja, kali kedua saya menginjakan kaki saya disana. Saya cinta Toraja, jujur perjalanan kali ini berbeda dengan Januari lalu, perjalanan kali ini lebih bermakna dan meninggalkan banyak cerita. Yah segala kondisi yang saya hadapi di Tana Torajalah pada akhirnya, keinginan untuk mengunjungi Baitullah menjadi serta merta mengisi pikiran saya akhir-akhir ini. Entahlah kenapa begitu? Yang pasti satu bulan penuh saya di Toraja membuat saya berpikir seuatu yang berbeda, membuat saya melihat bahwa dunia tidak cuma diri saya, kalian, kuliah, kerja, jalan-jalan, ibadah, berbuat baik, dan lainnya. Tapi dunia yang sesungguhnya, dunia yang membuat saya menjadi merasa sangat kecil dan tidak memiliki apapun, dunia yang menyadarkan saya akan arti hidup sesungguhnya disamping 'hidup' yang saya miliki selama ini. Dibalik kesulitan saya selama ini, dibalik ujian, dibalik kebahagiaan, saya masih harus sangat bersyukur pada Allah karena kesulitan, ujian, dan kebahagiaan itulah saya menjadi seperti ini. Ini baru di Toraja, bagaimana jika di Baitullah. Pasti saya akan lebih lebih sangat merasa kecil! tidak ada apa-apanya. Rabb, perkenankan hamba berkunjung ke Baitullah.. 

Saat saya kembali ke Jakarta, #entah kebetulah atau apa? satu hari sebelum flight Pilot GA demo dan banyak flight di bandara Hasanudin Makassar delayed sampai batas waktu yang belum pasti. Dan begitupun dengan keberangkatan saya, Yah meskipun delayed-nya jelas, tapi saya menunggu cukup lama. Saat saya menunggu GA 651, saya membuka laptop dan hardisk saya, berniat ingin menonton saja daripada bete, ngetik2 udah gak mood..#ngeles ajah! dan tiba2 saya menemukan film "Emak Ingin Naik Haji" Subhanallah saat itu juga langsung saya tonton. Kemana ajah selama ini? Mungkin it was the right time to see the movie! 3/4 film itu berlangsung saya sudah harus masuk pesawat, baiklah.. I would see later on at boarding home..:)

Opss GA Magz isinya ada tentang Jeddah jg..Ada apa ini? knp beruntun gini?
Setibanya dikosan, saya langsung nonton kelanjutan film itu. Tiba2 airmata tak terasa mengalir begitu saja.. MasyaAllah..

Satu hari setelah dari Toraja sayapun kembali ke Tanah Tangerang, Kota tercinta (bukan) tempatku dilahirkan tapi tempatku tumbuh dewasa.*halah..
Yah, sampe rumah malah galau. Ya Rabb, kali ini galau umrah. Bukan galau karena akademis, targets, pertemanan, apalagi nikah! Tapi ini galau ibadah. Subhanallah, sesuatu.. :)

Tak ada yang bisa aku sembunyikan dengan situasi rumah yang serba terbuka. Obrolah sahur kala itu "Umrah"
"Hemm, aku boleh lihat passport teh Enung gak?"
"Hah, ngapain Pit?"
"Mau liat visa umrahnya teteh yang waktu itu. Boleh kan?"
"Cari ajah gih, tahu kan tempat2 naro berkas2.."
"Assikk.."

Belum ada kecurigaan apapun dari keluarga, biasa saya terkadang suka melakukan yang orang lain dirumah tidak lakukan. Salah satunya inspeksi passport kaka.

Keesokan harinya,

"Hemm, foto2 pas umrah kemana sih? kok gak ada yah? Apa ditaro dmn?"
"Lah, dialbum2 kok. Itu lagi direnovasi kan ruang tamu, sama bibi kali ditaro ke gudang. Cari ajah!"
*Inspeksi foto2 kaka waktu umrah..

Astaga jadi tambah galau..

Keesokan harinya mendapat tugas negara untuk belanja kebutuhan keponakan tercinta yang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren. Lah ditangerang mah belanja ajah yang deket rumah, ada toko namanya Toserba Sabar Subur. Saya kesitu sendiri dan tiba2.. "UNDIAN BEDUG" Berhadian UMRAH..!!
Astaga, mata saya cling-cling..*Gw pasti Menang undian ini! yakin..

Hemm, cuma dapet dua kupon doang, 1 kupon harus belanja 150rb..
Ya Rabb, walapun ada jutaan kupon, klo ini rezeki saya pasti saya menang undian..Aamiin..

Sampe rumah,keceplosan bilang undian Bedug. Yah ketauan deh sama orang rumah klo si Fikriyah lagi galau umrah!

"Yaelah santai ajah Pit, kamu kerja 3bulan ajah nanti pas udah lulus udah bisa berangkat kok. lagian masa ke Amerika, Jerman, Belanda bisa knp ke Mekah ajah gak bisa? Daftar ajah dulu pake membership teteh tuh ditravel agent.."
"Oh hehe, iyah nih, jadi galau gini. Tapi udah masukin sih 2 kupon undian bedug.hehe, semoga aku menang.."
"Bi bi, aku mau menang undian.haha.."
#sebenernya dalam hati nenohok dan tambah galau..

Sepulangnya ke Depok, tiba2 aku bercerita kepada anak2 kosan (yang deket doang sih) klo aku lagi galau umrah. Dan obrolahpun kecium kepada beberapa orang yang aware sama aku. 
"Fik, ikut undian sari r*ti ajah, hadiahnya umrah lho! ini aku kasih satu bungkus sari r*tinya. Kamu beli ajah.."
"Makasih ka.."

"Eh susu bend*ra juga ada undian berhadiah umrah juga Fik! coba kirim ajah fik! siapa tahu menang."
"Iyah nih, klo susu bend*ra emang udah banyak aku kumpulin.."

Tapi sayang, suatu ketika pulang dari Buka Bersama di Rumah Pak Dubes U.S dapet tebengan dari Ibu Fenty, dan beliau baru umrah pas habis mengantarkan kami ke U.S Februari lalu. Akhirnya sepanjang jalan Jakarta-Depokpun membicarakan umrah. Dan Ibu Fenty bilang klo ikutan undian yang produk gitu takutnya malahan jatohnya judi gitu,kecuali klo dapet lomba atau apa. Aaahh aku gak jadi ngirim akhirnya. Yasudah, bismillah sama undian bedug ajah deh, itukan jatohnya hadiah karena aku belanja.hehe *membela diri..

Begitulah.. semakin hari, semakin berdoa, keinginan itu semakin kuat. Bahkan klo sama Mila, Dita, Dede (anak kosan yang deket) selalu bilang, "aku mau umrah tahun ini lho.. selipkan mimpi aku ini didoa kalian ya! syukron.."
Sambil becanda, tapi aku yakin Allah maha mendengar..

Ya Rabb, aku yakin panggilan untuk menghadap Baitullah itu sudah Kau sebut untuk diriku. Mudahkanlah jalanku ya Rabb. Berikanlah aku rezeki agar secepatnya aku bisa menghadap Baitullah.. Bertamu ke rumah-Mu ya Rabb..Aamiin..

Dan dua hari yang lalu, saya bertemu dengan Mas Kus (senior geografi yang sedang menimba ilmu di King Abdullah University), dan saya tanya bagaimana umrah (tanpa agent) dari A to Z.. Dan saya hanya menggut2 sambil berkata, Oh mas, I wanna be there, wanna be there! *Semoga secepatnya Allah memberikan rezekinya untuk saya..

Entahlah, saya selalu berkata pada diri saya. "Fik, klo punya mimpi jangan tanggung tanggung yah! Gak pernah mimpi ke U.S kan dulu? Boro-boro mimpi ke U.S, sampe SMA ajah english ajah blm bisa! tapi Allah itu punya jalan untuk membahagiakan hamba-Nya yang tidak pernah berhenti memohon, pada hambanya yang tidak pernah berhenti yakin klo Allah itu bukan serta merta menghadirkan saya ke dunia tanpa maksud dan tujuan. Ada jalan, ada ujian, ada keyakinan, sampe dengan belajar english otodidak dari buku2, internet, film2 hollywood dan lagu2 hingga keberuntungan saya bisa bawa saya ke U.S dan lainnya. Subhanallah. Allah itu tidak tidur Fikriyah! saya yakin saya pasti berangkat umrah, bagaimanapun caranya dan darimanapun rezekinya. Meskipun tabungan saya masih sangat jauh dari biaya yang dibutuhkan. Tapi ketika mimpi itu terlukis sempurna, disertai keyakinan, usaha, doa.. Maka pasti semuanya akan terwujud. Rabb, jika galau ibadah saya ini Kau ridhai, maka tenangkanlah saya!" :)


Baitullah saya pasti datang, memenuhi undangan-Mu ya Rabb..:)
01.30 Am Waktu Kosan Ambari Depok
Sept, 26 2011
"Allahumma zid hazalbaita tasyrifan wata ziman watakriman wammahabatan wazid mansyarrafahu mimman hajjahu awi' tamarahu tasyarifan wata'ziman watakriman wabirran..Aamiin..."


Comments

Popular posts from this blog

Operasi Sapu Lidi

Salah satu contoh operasi hitung sapu lidi Sumber gambar :  dayufunmath.wordpress.com Usiaku saat itu masih enam tahun. Hari itu Kakekku resmi mendaftarkan aku sekolah. Ku lihat lagi selembar ijazah yang dikampit oleh Kakekku. Ku perhatikan baik-baik. Ada fotoku dua bulan lalu. Lucu. "Itu apa Kek?" aku menunjuknya. "Ini ijazah sekolah Neng yang dulu di Jakarta. Buat daftar sekolah disini" kemudian Kakekku menjelaskan. Tidak satu orangpun diantara barisan pendaftaran sekolah itu yang membawa lembaran bernama ijazah sepertiku. Nampaknya cuma aku seorang. Senin diminggu pertama sekolah. Aku sangat gembira. Seragamku kini putih merah terpisah. Rok rempel jahitan Nenekku dan kemeja putih bekas sekolah Taman Kanak-Kanakku dulu di Jakarta masih terpakai dan layak. Meski seragamku bekas, tetap terlihat paling bercahaya. Entah? Rasa-rasanya semua anak disini seragamnya tidak disetrika, apalagi mengkilat seperti seragamku. Sejak Ibuk

We were the IELSP Cohort 8 - Iowa State...

Okay, now let me show my IELSP Cohort 8 - Iowa State family.. I lived with them for 2 months during exchange program, obviously we never knew each other before IELSP. We came from the differences of provinces in Indonesia, from Sabang to Merauke, then we made friends, love, and togetherness.. I love u guys, thanks for filled in my heart for 2 months in Iowa.. Hoped can meet you again in the other occasion.. :D She is Sari Ayu Maghdalena, also known Alien. She was my roommate.  She was biology student at her university. Came from Medan, North Sumatera. Alien was like my daughter. She could not cook, I felt really pity of her when she was hungry. Haha. Then, I always cooked for us then we eating together. I loved to make dinner meals for us, for breakfast we were such 'anak kosan' it was expensive time to take breakfast. We slept over then woke up late. Haha, never 'mandi pagi' as well because of the weather was so COLD just "kucek-kucek' mata, make up, and wen

Japan! I promised u that I would be back!

Tokyo, 25 April 2011 Sekitar pukul 05.00 waktu setempat (Bandara Narita Tokyo) kami landing dari Minneapolis. Kebetulan saat itu rombongan IELSP Cohort 8 Iowa State University sudah tidak ditemani oleh pihak IIEF. Ali Ibrahim sebagai ketua rombongan dan saya sebagai wakil ketua rombongan. Sebagai orang yang sedikit mengerti dunia pesawatan saya mengambil peran lebih banyak saat kepulangan rombongan. Khususnya hari itu.. Delta Airlines (Pesawat kami) terkena petir Setelah mengantri di Security Check Bandara Narita saya segera mengalihkan teman2 untuk menuju Gate kami. Saat itu masih tidak banyak orang, kami berlari 'hurry' karena waktu transit tidak lama dan FYI : security check bandara narita 'agak' remphong, ribet, dan antrinya panjang, maklum Narita adalah salah satu bandara sibuk di Dunia. Setelah menunggu tiba2 ada pengumuman kalau pesawat kami akan delayed selama 30menit. Its okay , itu biasa. Kita tidak pernah tahu apah yang terjadi diudara. Tiba2, delayed