Kejadian ini kurang lbh terjadi 6 bulan yg lalu. Hemm, tepatnya saat saya sedang berada di negeri Paman Sam (Alhamdulillah..). Saya bersama 18orang teman2 IELSP Cohort 8 tinggal di kota kecil bernama Ames, di negara bagian Iowa.
Kali ini saya tidak ingin menceritakan dan menuliskan bagaimana kondisi dan pengalaman saya saat disana,namun ada satu cerita yg menurut saya sedikit lucu dan sarat makna. Kebetulan dari ke 18 orang disana ada satu org yang cerita rada mirip dengan saya, sama2 sudah tidak punya ayah dan kami punya 'dua huruf' hahaa..sebut saja 'dua huruf' entah itu hewan peliharaan ataupun kesamaan benda kesayangan.hahaa..(Siapa ya?)..Pokoknya 'dua huruf' itu kadang membuat kami galau, mungkin karena kami 'lupa' tidak membawanya ke U.S dan meninggalkannya selama 2 bulan ditanah air..
Akhir musim salju suhu di Ames sangat labil, Spring yg tidak sesungguhnya, kata spring tapi salju masih jg turun, bahkan sering banged dilamarkan akan ada tornado..
Well, kembali ke 'dua huruf' tadi.. Sesuatu yg tiak boleh disebut namanya itupun menjadi perbincangan kami pagi ini di bis kampus.
"Napa lo? Galau? Pasti karena 2 huruf itu? Ngaku!"
"Hahhaa,buset dah dukung kali yah kamu! Tahu ajah.wkwkwkkk"
"Apalagi sih yg bikin kamu galau jika bukan 'dua huruf' itu.."
"Kok tahu?"
"Either me!"
Wakakakkkaa..
Kami berpisah di halte Lagomarcino, karena teman saya ada kelas di hall tersebut, sedangkan kelas saya pagi ini di Pearson.. (Masih jauh)..
Sorenya kami bertemu lagi di Lab Landscape Architecture, setelah TOEFL Tutoring..
"I'm feeling so hungry, I didnt have time to take lunch.."
"Me too.."
"Good, let's go to Mapple after this.."
"Definitely.. I need to talk with u about this morning.."
"Alright.."
Mapple Seasons, tempatnya enak, makanannya enak gratisan pula.. Kami tidak akan menyianyiakan untuk mengenyangkan diri sebelum pulang ke Apartemen.
"Eh, ada apa? Situ oke?"
"Aku kangen sama 'dua huruf'-ku.."
"Eh buset.." Gw juga, keceplosan, enggaklah gw mah sadar siapa yg harus dikangenin dan siapa yg gak boleh dikangenin.
Anak2 daerah ngomongnya 'aku-kamu' sedangkan saya masih suka keceplosan dengan 'gw-lo' hhehehe..
"Bagus donkk..itu normal"
"Kamu gmn?"
"Hahhaaa.. Tidak pantas aku merindukannya sai. Lagipula hanya sebuah benda mati yg namanya 'mimpi' knp mesti gitu?"
"Gengsi.."
"Wkkwwkkkk..."
Kamipun tertawa, udara dingin semakin menusuk..
"Aku juga pernah kok sai. Dan klo udh begitu suka sampe nangis. Opsss..tiba2 seseorang yg lain nyeletuk. Ternyata dari tadi kami tidak berdua.hahaaa..
"Seriusan??" Kami berbarengan..
"Ampe segitunya.."
"Ehh kamu ajah gak pernah pacaran. Nanti klo punya pacar jg ngerasain yg namanya kangen.."
#menohok.. Baiklah..
"Terus gmn?" #sumpah ini percakapan galau bin gak penting. Tp lumayanlah..
"Iyah aku suka sebel sama pacarku. Klo dia kangen sma aku kayaknya aku bisa ngertiin dia dan bersedia memberikan waktuku buat dia, tapi giliran aku nih yang kangen apalagi aku disini, komunikasi juga susah. Kayaknya susah bgt.."
"Lah kok gitu?"
"Emangnya kamu gak pernah apa?"
"Hahahaa,gw terlalu gengsi buat semua itu.. Gw pernah menurunkan gengsi gw sampe titik terendah tapi ternyata gw kecewa, dan sekarang rada susah bwt percaya sama laki-laki. Gw masih trauma.."
"Gila..!"
"Klo gw bukan gitu.."
"Apa?"
"Intinya sih sama, terkadang aku bingung ajah sama laki-laki, bertahun2 kenal kita tapi gak ngerti jg, giliran kita yg pengen ngobrol, cerita, ketemu, atau apapun kayaknya susah bgt, tp klo dia yg punya kepentingan kayaknya kita selalu ready 24/7.."
"Sudah2.."
Aku sebagai org yang 'netral' alias tak pernah punya kekasih mencoba menetralkan egoisme wanita..
"Mungkin dia saat itu sibuk dengan urusan2 kuliahnya, urusan organisasinya, atau mungkin urusan keluarganya. Kita tidak bisa dan tidak boleh berharap dia selalu punya waktu untuk kita. Pertanyaannya siapa kita? Istrinya? Ibunya? Kakanya? Adiknya? Tantenya? Tunanganya? Atau siapanya?"
"Mungkin kamu itu pacarnya pacarmu, tapi coba berapa tahun pacarmu mengenalmu? Tentu saja berbeda dng segala kesibukanya bukan?"
"Bisa mengerti dan memahami kondisinya itu sepertinya lbh baik. Walapun sulit karen akan menjadi nomer keseratus dr sederet aktivitasnya, tp sadarilah bahwa aku yakin saat dia butuh kamu dan yakin bahwa hanya kamu yang bisa membantunya pasti yg dia cari adalah kamu. Kamu itu penting!!"
Walaupun dalam hati saya timbul pertanyaan 'siapa lo?' Hahaa..
Kejadian begini sering kok menimpa siapapun. Hanya pengertian dan menerima apa adanya yg bisa sedikit menetralkan suasana, walaupun terkadang becek2 dimata tak tertahan..
"Hahaaa, baiklah.. Terkadang orang yg tak berpacaran lbh netral dan bisa jd referensi.hahaaa"
Homeeeyyy, 05.00pm
Sept 3, 2011
"Kita itu penting kok, cuma lagi2 kadang penting itu beda-beda dan waktunyapun berbeda..
Ames, Kota kecil yang tenang dan cocok banged buat belajar :)
Kali ini saya tidak ingin menceritakan dan menuliskan bagaimana kondisi dan pengalaman saya saat disana,namun ada satu cerita yg menurut saya sedikit lucu dan sarat makna. Kebetulan dari ke 18 orang disana ada satu org yang cerita rada mirip dengan saya, sama2 sudah tidak punya ayah dan kami punya 'dua huruf' hahaa..sebut saja 'dua huruf' entah itu hewan peliharaan ataupun kesamaan benda kesayangan.hahaa..(Siapa ya?)..Pokoknya 'dua huruf' itu kadang membuat kami galau, mungkin karena kami 'lupa' tidak membawanya ke U.S dan meninggalkannya selama 2 bulan ditanah air..
Akhir musim salju suhu di Ames sangat labil, Spring yg tidak sesungguhnya, kata spring tapi salju masih jg turun, bahkan sering banged dilamarkan akan ada tornado..
Well, kembali ke 'dua huruf' tadi.. Sesuatu yg tiak boleh disebut namanya itupun menjadi perbincangan kami pagi ini di bis kampus.
"Napa lo? Galau? Pasti karena 2 huruf itu? Ngaku!"
"Hahhaa,buset dah dukung kali yah kamu! Tahu ajah.wkwkwkkk"
"Apalagi sih yg bikin kamu galau jika bukan 'dua huruf' itu.."
"Kok tahu?"
"Either me!"
Wakakakkkaa..
Kami berpisah di halte Lagomarcino, karena teman saya ada kelas di hall tersebut, sedangkan kelas saya pagi ini di Pearson.. (Masih jauh)..
Lagomarcino.. Hall favorite setelah Howe namun sayang aku gak punya kelas di Lago :)
Sorenya kami bertemu lagi di Lab Landscape Architecture, setelah TOEFL Tutoring..
"I'm feeling so hungry, I didnt have time to take lunch.."
"Me too.."
"Good, let's go to Mapple after this.."
"Definitely.. I need to talk with u about this morning.."
"Alright.."
Mapple Seasons, tempatnya enak, makanannya enak gratisan pula.. Kami tidak akan menyianyiakan untuk mengenyangkan diri sebelum pulang ke Apartemen.
Mapple, dinning hall favorite dan enak2 makanannya namun sayang sekali jauh untuk menuju tempat ini.hehee:)
"Eh, ada apa? Situ oke?"
"Aku kangen sama 'dua huruf'-ku.."
"Eh buset.." Gw juga, keceplosan, enggaklah gw mah sadar siapa yg harus dikangenin dan siapa yg gak boleh dikangenin.
Anak2 daerah ngomongnya 'aku-kamu' sedangkan saya masih suka keceplosan dengan 'gw-lo' hhehehe..
"Bagus donkk..itu normal"
"Kamu gmn?"
"Hahhaaa.. Tidak pantas aku merindukannya sai. Lagipula hanya sebuah benda mati yg namanya 'mimpi' knp mesti gitu?"
"Gengsi.."
"Wkkwwkkkk..."
Kamipun tertawa, udara dingin semakin menusuk..
"Aku juga pernah kok sai. Dan klo udh begitu suka sampe nangis. Opsss..tiba2 seseorang yg lain nyeletuk. Ternyata dari tadi kami tidak berdua.hahaaa..
"Seriusan??" Kami berbarengan..
"Ampe segitunya.."
"Ehh kamu ajah gak pernah pacaran. Nanti klo punya pacar jg ngerasain yg namanya kangen.."
#menohok.. Baiklah..
"Terus gmn?" #sumpah ini percakapan galau bin gak penting. Tp lumayanlah..
"Iyah aku suka sebel sama pacarku. Klo dia kangen sma aku kayaknya aku bisa ngertiin dia dan bersedia memberikan waktuku buat dia, tapi giliran aku nih yang kangen apalagi aku disini, komunikasi juga susah. Kayaknya susah bgt.."
"Lah kok gitu?"
"Emangnya kamu gak pernah apa?"
"Hahahaa,gw terlalu gengsi buat semua itu.. Gw pernah menurunkan gengsi gw sampe titik terendah tapi ternyata gw kecewa, dan sekarang rada susah bwt percaya sama laki-laki. Gw masih trauma.."
"Gila..!"
"Klo gw bukan gitu.."
"Apa?"
"Intinya sih sama, terkadang aku bingung ajah sama laki-laki, bertahun2 kenal kita tapi gak ngerti jg, giliran kita yg pengen ngobrol, cerita, ketemu, atau apapun kayaknya susah bgt, tp klo dia yg punya kepentingan kayaknya kita selalu ready 24/7.."
"Sudah2.."
Aku sebagai org yang 'netral' alias tak pernah punya kekasih mencoba menetralkan egoisme wanita..
"Mungkin dia saat itu sibuk dengan urusan2 kuliahnya, urusan organisasinya, atau mungkin urusan keluarganya. Kita tidak bisa dan tidak boleh berharap dia selalu punya waktu untuk kita. Pertanyaannya siapa kita? Istrinya? Ibunya? Kakanya? Adiknya? Tantenya? Tunanganya? Atau siapanya?"
"Mungkin kamu itu pacarnya pacarmu, tapi coba berapa tahun pacarmu mengenalmu? Tentu saja berbeda dng segala kesibukanya bukan?"
"Bisa mengerti dan memahami kondisinya itu sepertinya lbh baik. Walapun sulit karen akan menjadi nomer keseratus dr sederet aktivitasnya, tp sadarilah bahwa aku yakin saat dia butuh kamu dan yakin bahwa hanya kamu yang bisa membantunya pasti yg dia cari adalah kamu. Kamu itu penting!!"
Walaupun dalam hati saya timbul pertanyaan 'siapa lo?' Hahaa..
Kejadian begini sering kok menimpa siapapun. Hanya pengertian dan menerima apa adanya yg bisa sedikit menetralkan suasana, walaupun terkadang becek2 dimata tak tertahan..
"Hahaaa, baiklah.. Terkadang orang yg tak berpacaran lbh netral dan bisa jd referensi.hahaaa"
Homeeeyyy, 05.00pm
Sept 3, 2011
"Kita itu penting kok, cuma lagi2 kadang penting itu beda-beda dan waktunyapun berbeda..
Comments
Post a Comment