Skip to main content

Finally Christchurch : Kia Ora New Zealand

KIA ORA NEW ZEALAND...!!

Melbourne - Christchurch 08 Desember 2011

Seorang bernama  Abel Janszoon Tasman atau yang lebih dikenal dengan Abel Tasman adalah seorang penjelajan asal Belanda yang kebetulan tidak hanya pernah menginjakan kaki ke Indonesia, namun Abel Tasman berlayar hingga ke Selatan hingga New Zealand atau Selandia Baru. Kemudian James Cook dengan berbagai awak kapal yang berhasil dibakar atas perlawanan suku Maori melanjutkan usahanya untuk kembali menalkukan negeri Selatan. Hingga saat kami bertiga (Saya, Piki, dan Mustika) benar-benar mencapai Kota ini. Chrischurch..

Kami melanjutkan perjalanan 'belajar' kami dari Melbourne menuju Christchurch dengan pesawat Jetstar. Nomer penerbangan JQ 159, take off sekitar pukul 12.10 waktu Melbourne dan landing sekitar 17.25 waktu Christchurch.

Sepanjang perjalanan Melbourne menuju Christchurch tentu saja membuat saya tidak berhenti-hentinya tertawa dan senang. Tertawa karena sempat memanggil pramugari Jetstar dengan panggilan "Mbak.." Lalu senang karena pada akhirnya kami bertiga benar-benar akan berada di New Zealand. Negara impian kami, negara yang kami perjuangkan dengan susah payah selama kurang lebih dua bulan..

Dipesawat..
Jetstar adalah LCC (Low Cost Carrier) alias budget Airlines, dimana tidak akan ada pelayanan ataupun service yang diberikan kepada penumpangnya, hanya perjalanan saja. Tidak ada hiburan, tidak ada apapun, bahkan makananpun kita harus beli.. :) *FYI : bisa pakai AUD, NZD ataupun USD.. Namun harga airfarenya memang lebih murah dibandingkan pesawat full-service *yaiyalah.. :) dan juga kadang suka ada promo yang hobby bikin para airline hunter galau..
Seat number 6D,E,F.. :)

Saat pesawat kami meninggalkan daratam Australia.. :) what a wonderful shoreline...

Apa yang dilakukan ketika lapar dalam pesawat budget?? Haha..
Of course beli makanlah.. Again and again saya himbau sodara-sodara. Harga di Airport dan didalam pesawat terkadang memang tidak manusiawi. Klo saja bisa menahan mungkin lebih baik tar ajah makannya. Haha.. *no Im kidding..
Well.. Untuk dirute ini banyak kok pilihan makanan. Tinggal pilih ajah, buat teman2 muslim seperti kami. Selalu hati2 dengan Pork, Ham - Pork, dan Bacon.. *Its the real Pork.. Buat yang non muslim. Pork enak kan? I have tried *accidentally haha :p

Waktu itu kami beli 3 Hot Chocolate each-nya AUD 4 *Muahal kan? itu ajah sekitar 36.000 IDR terusan sama 2 beef-vegetable gitu containingnya sih Semur daging sapi campur jemur sama kentang, terus sama brokoli gitu. Harganya sekitar 15.6 AUD. Rasanya? hemm biasa ajah..haha Well klo hungry mah apa ajah juga masuk :p

Nah ini dia, hot chocolatenya kecil banged kan cup-nya?hehe.. Beefnya juga. Tapi lumayanlah buat ngeganjel. Kasian Piki yang udah laper banged :p

Ops, jangan lupa ngisi custom-nya NZ yaah.. Nanti mbak-mbak jetstar bakalan bagiin lembarannya ke penumpang pesawat..

Nah ini dia New Zealand Passengers Arrival Card..
Piki yang super rajin urusan beginian pastilah nulisin buat kami bertiga, saya dan Mustika sudah tewas dipesawat setelah makan.hehehe.. Thanks Pik :)
How Amazing New Zealand, taken from Airplane..

Sebelum landing.. Sebegitu teraturnya yah Chrischurch.. Padahal abis gempa..


Well.. We had just landed at Christchurch International Airport..

KIA ORA Christchurch..



Comments

Popular posts from this blog

Operasi Sapu Lidi

Salah satu contoh operasi hitung sapu lidi Sumber gambar :  dayufunmath.wordpress.com Usiaku saat itu masih enam tahun. Hari itu Kakekku resmi mendaftarkan aku sekolah. Ku lihat lagi selembar ijazah yang dikampit oleh Kakekku. Ku perhatikan baik-baik. Ada fotoku dua bulan lalu. Lucu. "Itu apa Kek?" aku menunjuknya. "Ini ijazah sekolah Neng yang dulu di Jakarta. Buat daftar sekolah disini" kemudian Kakekku menjelaskan. Tidak satu orangpun diantara barisan pendaftaran sekolah itu yang membawa lembaran bernama ijazah sepertiku. Nampaknya cuma aku seorang. Senin diminggu pertama sekolah. Aku sangat gembira. Seragamku kini putih merah terpisah. Rok rempel jahitan Nenekku dan kemeja putih bekas sekolah Taman Kanak-Kanakku dulu di Jakarta masih terpakai dan layak. Meski seragamku bekas, tetap terlihat paling bercahaya. Entah? Rasa-rasanya semua anak disini seragamnya tidak disetrika, apalagi mengkilat seperti seragamku. Sejak Ibuk...

Toraja Funeral, people can see your social stage from this moment..

I would say that I was really curious to know more about this moment, yes definitely Toraja Funeral. It has been three couple months from the first time when  I came here in Toraja which it splits to two districts, Tana Toraja and North Toraja Districts.  There are some differences between Tana Toraja and North Toraja, even thought this area was one district as Tana Toraja District. It spat about last 2009s.  Last three couple days I was seeing the funeral. It was scary for me due to many of buffaloes dead and people looked like happy to do it. I was wondering when some people were killing the buffaloes. They were pretty much laughing and saying “Hey the buffalo come here, don’t go anywhere after he killed a poor buffalo and the buffalo was much angry to him. They killed the buffaloes were so wicked and cruel, I thought that it would make the buffalo so scare. But again it was because the ‘adat’ rules. They had to kill the buffalo like t...

TE466 Self-branding Assignment: Fikriyah Winata

One day, my roommate told me: “Fik, you should take a rest. You have been working too long, take a break and don’t be too hard to yourself.”   I suddenly stop writing and calculating some math on GRE problem sets—at that time, I was preparing for my PhD application. Her thoughts about how hard I worked stopped me for seconds and gave me time to think and ask, “Have I been working too hard?”   I personally never think that I work ‘hard enough’, I always feel never enough in working. I always demand more to myself to improve my quality to be a better person. I take everything very seriously including something very small for others. To me, there is no unnecessary thing. Everything is important, and everything has its own value. And I will be taking every single work I have seriously, even it is only doing some dishes at my kitchen home.  My roommate’s perspective then made me really counted the duration I was studying, the number of problem sets I had solved, and how...