Skip to main content

Perahu Kertas-Ku

Depok, malam tak pernah larut. Aku menutup twitterku ketika ku lihat banyak teman-temanku yang me-re-tweet dan favorite beberapa quotes yang aku ambil dari Novel Perahu Kertas-nya Dee.

Kemudian aku tersadar, bukannya aku juga harusnya menuliskan beberapa kisah-kisah hidupku. Untuk menjadi sesuatu yang nyata kelak, atau sekedar aku bagi kepada anak dan cucuku dimasa depan? Kenapa tidak dari dulu aku menuliskannya? Aku ingin sesuatu yang masih abstrak ini menjadi nyata entah esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau kelak yang entah kapan. Aku ingin ketika aku terbangun dari tidurku maka ada dua bola mata indah yang aku bisa pandangi. Aku menatapnya dan berkata, "ini bukan lagi impian, tapi kenyataan.."

Aku senang, karena Keenan dan Kugy akhirnya bersama. Setelah berputar-putar ke beberapa hati, setelah "mengikhlaskan" diatas kesadaran mereka atas perasaan masing-masing bisa-bisanya mereka berkata bahwa mereka bisa untuk tidak bersama. Aku tidak yakin, karena :
“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh.” - Dee, Perahu Kertas
 Haha, terkadang hidup itu memang lucu. Dari beberapa manusia yang aku jumpai di bumi ini banyak diantaranya yang melabuhkan cintanya pada orang-orang yang mereka sudah kenal sebelumnya. Tapi harus diputar-putarkan dengan keabstrakan untuk kemudian menjadi nyata. Orang-orang yang kita jumpai, orang-orang yang ada dihidup kita aku yakin bukan dengan kebetulan mereka ada, bukan tanpa maksud Tuhan mengirimkan mereka ke dalam hidup kita. Aku suka ini :
"Diantara miliaran manusia pasti Tuhan mempunyai alasan mengapa kau & aku dipertemukan" -Dee, Perahu Kertas
Kini aku tahu, aku punya perahu kertasku. Aku punya kisah, aku punya masa depan, dan aku punya mimpi besar untuk aku tuliskan. Mungkin tidak seperti Kugy, Keenan, ataupun Lude. Tapi kisahku sendiri, kisah hidup yang aku rajut satu persatu dengan dekapan mimpi. *F*W*

Comments

Popular posts from this blog

Operasi Sapu Lidi

Salah satu contoh operasi hitung sapu lidi Sumber gambar :  dayufunmath.wordpress.com Usiaku saat itu masih enam tahun. Hari itu Kakekku resmi mendaftarkan aku sekolah. Ku lihat lagi selembar ijazah yang dikampit oleh Kakekku. Ku perhatikan baik-baik. Ada fotoku dua bulan lalu. Lucu. "Itu apa Kek?" aku menunjuknya. "Ini ijazah sekolah Neng yang dulu di Jakarta. Buat daftar sekolah disini" kemudian Kakekku menjelaskan. Tidak satu orangpun diantara barisan pendaftaran sekolah itu yang membawa lembaran bernama ijazah sepertiku. Nampaknya cuma aku seorang. Senin diminggu pertama sekolah. Aku sangat gembira. Seragamku kini putih merah terpisah. Rok rempel jahitan Nenekku dan kemeja putih bekas sekolah Taman Kanak-Kanakku dulu di Jakarta masih terpakai dan layak. Meski seragamku bekas, tetap terlihat paling bercahaya. Entah? Rasa-rasanya semua anak disini seragamnya tidak disetrika, apalagi mengkilat seperti seragamku. Sejak Ibuk

We were the IELSP Cohort 8 - Iowa State...

Okay, now let me show my IELSP Cohort 8 - Iowa State family.. I lived with them for 2 months during exchange program, obviously we never knew each other before IELSP. We came from the differences of provinces in Indonesia, from Sabang to Merauke, then we made friends, love, and togetherness.. I love u guys, thanks for filled in my heart for 2 months in Iowa.. Hoped can meet you again in the other occasion.. :D She is Sari Ayu Maghdalena, also known Alien. She was my roommate.  She was biology student at her university. Came from Medan, North Sumatera. Alien was like my daughter. She could not cook, I felt really pity of her when she was hungry. Haha. Then, I always cooked for us then we eating together. I loved to make dinner meals for us, for breakfast we were such 'anak kosan' it was expensive time to take breakfast. We slept over then woke up late. Haha, never 'mandi pagi' as well because of the weather was so COLD just "kucek-kucek' mata, make up, and wen

Japan! I promised u that I would be back!

Tokyo, 25 April 2011 Sekitar pukul 05.00 waktu setempat (Bandara Narita Tokyo) kami landing dari Minneapolis. Kebetulan saat itu rombongan IELSP Cohort 8 Iowa State University sudah tidak ditemani oleh pihak IIEF. Ali Ibrahim sebagai ketua rombongan dan saya sebagai wakil ketua rombongan. Sebagai orang yang sedikit mengerti dunia pesawatan saya mengambil peran lebih banyak saat kepulangan rombongan. Khususnya hari itu.. Delta Airlines (Pesawat kami) terkena petir Setelah mengantri di Security Check Bandara Narita saya segera mengalihkan teman2 untuk menuju Gate kami. Saat itu masih tidak banyak orang, kami berlari 'hurry' karena waktu transit tidak lama dan FYI : security check bandara narita 'agak' remphong, ribet, dan antrinya panjang, maklum Narita adalah salah satu bandara sibuk di Dunia. Setelah menunggu tiba2 ada pengumuman kalau pesawat kami akan delayed selama 30menit. Its okay , itu biasa. Kita tidak pernah tahu apah yang terjadi diudara. Tiba2, delayed