Skip to main content

Bulan karam di matamu

Aku lupa kapan kiranya terakhir aku menatap bulan
Malam terlalu beku untuk menemaniku
Terkadang aku tidak sanggup jika sendirian menatap bulan
Karena perlahan-lahan bulan itu karam


Dan malam ini, ingin rasanya aku keluar dari kebekuan malam
Sendiri saja, aku mulai berkaca-kaca
Mataku ini. Mataku rasanya tak ingin sedikit saja melihat isi langit lainnya
Indah
Yah.. Terlalu indah
Terlalu indah untuk harus diakhiri, tapi malam tidak dapat ditawar
Aku berlalu, mungkin esok, lusa aku akan keluar dan menatap bulan lagi


Demikian aku berkata
Esok
Lusa
Atau entah beberapa bulan lagi
Yah, untuk melihat bulan


Saat ini, aku rasa kuasaku tak mampu untuk keluar
Untuk menatapmu, bulan
Karena malam tidak hanya beku namun menakutkan
Dan aku bukanlah seorang pemberani, aku takut
Dan kau bulan, aku ingin tidak menatapmu untuk sekian waktu


Hingga esok, matahari mungkin menggantikanmu
Namun begitu senja terpotong oleh hitungan waktu
Kau, kau datang kembali
Dan mungkin aku memilih bersembunyi


Hingga lusa, aku masih dipersembunyianku
Ingin aku mengintip dari jendela yang tidak pernah ku kunci
Ingin aku melihat sedikit saja kau bicara
Ingin aku mendengar sedikit saja
Kau menyapa


Beberapa bulan lagi
Entah beberapa bulan lagi
Bulan itu karam dimatamu



Depok, 00.05 WIB
29 Agustus 2014

Comments

Popular posts from this blog

Operasi Sapu Lidi

Salah satu contoh operasi hitung sapu lidi Sumber gambar :  dayufunmath.wordpress.com Usiaku saat itu masih enam tahun. Hari itu Kakekku resmi mendaftarkan aku sekolah. Ku lihat lagi selembar ijazah yang dikampit oleh Kakekku. Ku perhatikan baik-baik. Ada fotoku dua bulan lalu. Lucu. "Itu apa Kek?" aku menunjuknya. "Ini ijazah sekolah Neng yang dulu di Jakarta. Buat daftar sekolah disini" kemudian Kakekku menjelaskan. Tidak satu orangpun diantara barisan pendaftaran sekolah itu yang membawa lembaran bernama ijazah sepertiku. Nampaknya cuma aku seorang. Senin diminggu pertama sekolah. Aku sangat gembira. Seragamku kini putih merah terpisah. Rok rempel jahitan Nenekku dan kemeja putih bekas sekolah Taman Kanak-Kanakku dulu di Jakarta masih terpakai dan layak. Meski seragamku bekas, tetap terlihat paling bercahaya. Entah? Rasa-rasanya semua anak disini seragamnya tidak disetrika, apalagi mengkilat seperti seragamku. Sejak Ibuk

We were the IELSP Cohort 8 - Iowa State...

Okay, now let me show my IELSP Cohort 8 - Iowa State family.. I lived with them for 2 months during exchange program, obviously we never knew each other before IELSP. We came from the differences of provinces in Indonesia, from Sabang to Merauke, then we made friends, love, and togetherness.. I love u guys, thanks for filled in my heart for 2 months in Iowa.. Hoped can meet you again in the other occasion.. :D She is Sari Ayu Maghdalena, also known Alien. She was my roommate.  She was biology student at her university. Came from Medan, North Sumatera. Alien was like my daughter. She could not cook, I felt really pity of her when she was hungry. Haha. Then, I always cooked for us then we eating together. I loved to make dinner meals for us, for breakfast we were such 'anak kosan' it was expensive time to take breakfast. We slept over then woke up late. Haha, never 'mandi pagi' as well because of the weather was so COLD just "kucek-kucek' mata, make up, and wen

Japan! I promised u that I would be back!

Tokyo, 25 April 2011 Sekitar pukul 05.00 waktu setempat (Bandara Narita Tokyo) kami landing dari Minneapolis. Kebetulan saat itu rombongan IELSP Cohort 8 Iowa State University sudah tidak ditemani oleh pihak IIEF. Ali Ibrahim sebagai ketua rombongan dan saya sebagai wakil ketua rombongan. Sebagai orang yang sedikit mengerti dunia pesawatan saya mengambil peran lebih banyak saat kepulangan rombongan. Khususnya hari itu.. Delta Airlines (Pesawat kami) terkena petir Setelah mengantri di Security Check Bandara Narita saya segera mengalihkan teman2 untuk menuju Gate kami. Saat itu masih tidak banyak orang, kami berlari 'hurry' karena waktu transit tidak lama dan FYI : security check bandara narita 'agak' remphong, ribet, dan antrinya panjang, maklum Narita adalah salah satu bandara sibuk di Dunia. Setelah menunggu tiba2 ada pengumuman kalau pesawat kami akan delayed selama 30menit. Its okay , itu biasa. Kita tidak pernah tahu apah yang terjadi diudara. Tiba2, delayed