Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik lasyarika laka labbaik. Innal hamda wani' mata laka wal mulka lasyarika laka..
Malam ini saya ingin sekali sedikit berbagi, berbagi sebuah perjuangan. Berbagi sebuah mimpi. Berbagi sesuatu yang tentu saja selalu membuat kita senantiasa lebih kuat. Menurut saya :
Jika kamu dihadapkan pada banyak sekali tantangan, maka pilihlah yang membuat kamu semakin kuat"
Jika ada yang pernah membaca note saya tahun lalu yang berjudul Umrah (Edisi Mimpi#1) http://www.facebook.com/notes/fikriyah-winata/umrah-edisi-mimpi1/10150377108576772
Mungkin teman-teman tahu betapa saya ingin sekali melihat Baitullah, menghirup padang gersangnya, mentafakuri betapa saya begitu kecil, melihat sisa-sisa perjuangan Rasululloh, membayangkan betapa sulitnya Rasululloh memperjuangkan Islam di bumi Saudi, dan tentu saja menjawab pertanyaan lama saya (yang sebenernya sudah terjawab) mengapa peradaban Islam Allah turunkan dibumi Saudi Arabia? Apa dan bagaimana gerangan karakter kaum dan bangsa disana? Saya ingin belajar. Saya ingin beribadah dengan tenang dibumi-nya Allah. Saya ingin menjadi se-spesial-nya manusia yang telah diundang oleh Allah untuk melihat Baitullah. Ingin memohon disana, ingin solat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, memperbanyak solat sunah, dzikir. Ingin berziarah ke Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Khandaq. Ingin merasakan Thawaf, Sai dan Tahallul. Ingin ziarah di kota Makkah, dengan mengunjungi: Jabal Tsur, Padang Arafah (Jabal Rahmah), Muzdalifah, Mina, Jabal Nur dan Ja’ronah. Memperbanyak ibadah dengan tenang disana.. Ya Rabb.. Perkenankanlah..
Di note itu pula saya dengan gamblang dan tegas berkata, bahwa impian Umrah ini serta merta datang, dan serta merta merasuki pikiran dan hati saya. Allah perkenankan saya, undang saya ya Rabb..
Sejak impian itu pulalah saya kemudian terus memohon, terus berdoa, dan terus bermimpi. Kata-kata "Dita, aku mau Umrah tahun ini". "Mila, aku mau Umrah tahun 2011 ini. Titik!". "Dede, Ka Icha aku mau Umrah. Beneran gak boong!"
Mungkin mereka sahabat kosan tercinta sudah bosan karena hampir tiap hari disepanjang September 2011 hingga akhir tahun 2011 saya tidak pernah menyerah untuk membagi mimpi saya. Mereka adalah sahabat-sabatan kosan saya yang kami bagai keluarga di Depok. Mimpi mereka adalah mimpi saya, mimpi saya adalah mimpi mereka.
Waktu terus berjalan. Saya kemudian hectic dengan UNESCO Youth Forum di New Zealand. Mimpi itu sedikit ter-skip. Tapi doa tidak pernah terputus.
Akhir 2011 - Ujian BB
Tepat dua hari setelah pulang dari New Zealand, saya kemudian pulang ke Tangerang. Pulang ke rumah tentunya dan mempersiapkan untuk laporan ke Sponsors. Saya, Piki, dan Ika juga dibantu Padang mengerjakan laporan kami. Laporan dan segala yang berkaitan dengan itu harus diterima sponsors sebelum tanggal 30 Desember 2011 karena akan tutup tahun. Well, musibah pertama adalah BlackBerry saya hilang, dicuri diangkot. Kejadian yang menurut saya, MasyaAllah.. Saya termasuk orang yang sangat hati-hati akan apa yang saya miliki. Namun, ini takdir. Tepat tanggal 24 Desember 2011. BB yang saya beli dengan hasil keringat saya sendiri. Bye bb..
Awal 2012
Segala laporan alhamdulilah terselesaikan dengan baik. Saya tidak menyangka kalau kehilangan BB itu adalah masalah besar bagi saya. Semua data disana, semua kontak orang-orang selama setahun ini disana. Semua foto-foto (belum saya back-up sama sekali disana). Semua tulisan saya disana. Laptop lama saya rusak, saya lebih suka nulis di BB. Yang lebih ngenes, semuanya tidak diback-up. MasyaAllah. Jujur hidup seperti satu detik terhenti. Saya tidak ingin rasanya punya handphone dulu, sampai BB saya kembali. "Lo, ngaco banget Fik! Lo harus ada hp, ada nomer. Orang-orang diluar sana butuh kontak lo.." Teman saya selalu mengingatkan. Sampai akhirnya saya ada hape, tapi sungguh malas berhubungan dengan orang-orang dulu dalam waktu sekitar 2 mingguan. Lama yah? :p
Tahun baru tiba. Itu artinya saya siap mengganti Agenda Baru. Yah buku agenda. Saya sangat suka dengan sesuatu yang terorganisir dengan baik ketimbang sesuatu yang mengalir tidak tentu arah. Kalau tahun baru, siap ganti buku agenda baru. Belum ganti tahun saya pasti sudah punya buku agenda baru. Entahlah, saat memasuki 2012 otomatis di halaman pertama agenda ada 5 Target Besar di tahun 2012. Saya sih lebih suka menyebutkan 5 Mimpi Besar, tapi yaudahlah.
Evaluasi akhir tahun saya lakukan sepulang menemani kaka tahun baruan. Jam 1 pagi, baru pulang lalu di rempongkan oleh Apply WYC 2012 baru selesai Jam 3. Saya langsung evaluasi akhir tahun dan menyusun mimpi ditahun ini. Tiba-tiba saya teringat musibah yang menimpah kami bertiga saat berada di Auckland. Ticket Emirates Airlines yang kami booked di Jakarta dengan harga cukup mahal karena kami ingin sekali mencicipi A380-pun harus cancel tanpa refund. Karena kami tidak memiliki Visa Australia. Hingga akhirnya kami harus book ticket Qantas baru dan flight dipagi buta untuk mengejarconnecting flight ke Jakarta dari Sydney. We spent so much money at that time. Man, nyari duit susah kali. Oh ternyata ujianya bukan dari BB tapi dari Auckland. Tapi yah saya bersyukur dengan ujian-Nya.
Ketika Allah menguji kita, sebetulnya saat itu Allah sedang menunjukan betapa Allah sangat menyayangi kita. Dan ada sebuah kejutan besar yang ingin Dia beri jika kita mampu melewatinya"
Itu saja. Saya kembali mengisi Agenda..
Entahlah.. Yah saya tulis
1. Lulus Kuliah S1 FMIPA UI. Fikriyah Winata, S.Si
2. Umrah 2012
3. Toefl saya tembus di 650 / IELTS 8,0
4. Santos Oil and Gas Company, base Adelide
5. - (Saat itu masih saya kosongin) Mau nulis jodoh sangat gak mungkin. Jadi sambil jalan siapa tahu ada mimpi baru.
Buat saya mimpi itu jangan cetek. Mimpi harus tinggi peduli apa sama gagal.
Then, saya tidur..
Besokannya ternyata saya masih digalau-galauin sama BB. Oh, ada inilah ada itulah. Saya belum ikhlas. Waktu itu rasanya galau adalah pilihan. Saya masih dirumah. Tiba-tiba suatu malam saya bener-bener galau. Entahlah, efek PMS atau memang saya rindu berat sama Ibu? Mau nelpon tidak bisa. Ibu tidak pernah mau punya hape, karena beliau tinggal dipedalaman yang sulit signal, manurut Ibu percuma saja punya hape. Saya tidak bisa memaksa beliau. Jadi kalau mau telponan kami janjian. Ibu kerumah temannya yang lokasinya dapet signal, lalu sms saya baru saya telpon atau sebaliknya. Saya selalu mengisi pulsa anaknya teman Ibu. Tapi masalahnya anak teman Ibu yang punya hape ini nomernya selalu ganti-ganti. Anak masih ababil. Jadilah saya tidak hafal. Saya galau.
Malam itu Alhamdulillahnya saya buka sebuah forum di facebook dan ada yang mem-post tentang sedekah. Intinya dicerita itu orang yang nulis note itu pengen banget kerja atau kuliah di Paris. Tapi udah 5 bulan GAGAL TERUS. Lalu dia curhat ke orang di Qatar sana, kemudian disuru sedekahin tabunganya dan 3 bulan kemudian dia dapet kerja di Paris dan terbayar sudah semuanya bahkan lebih. Intinya gitulah. Tapi tiba-tiba itu menjadi tamparan tersendiri bagi saya. Apa sedekah saya kurang yah? Atau sedekah saya tidak sebanding dengan berbagai nikmat yang saya terima. Saya introspeksi abis-abisan.
Alhamdulillah tidak buruk, namum men-drive saya untuk do more. Kemudian saya kembali membuka Resolusi 2012. Ada Umrah kan? Saat itu juga saya melakukan hitungan matematis. Menurut hemat saya, saya butuh sekitar at least 22 juta untuk bisa Umrah. Lalu dari mana? Lulus ajah belum? Kerja ajah belum? Selama ini bekerja banting tulang mencari"segunung berlian" baru bisa memenuhi kebutuhan pribadi, sedekah, zakat, makan, kosan, kuliah, cicilan motor, les spanyol, les biola, tabungan backpacking, tabungan kesehatan, gaya-gayaan, traktir-an, main, kosmetik, dll somehowngasih Ibu, adik dan keponakan-keponakan di Tangerang. Tapi belum ada tabungan Umrah. Indeed..
Baiklah saya merubah strategi. Saya yakin jika mensedekahkan sekian uang kita maka kita akan dapat 10 kali lipatnya. Maka jika ingin dapet Umrah, at least sedekahkan 10% dari harga Umrah. Thats a good idea..
Saya galau, malam itu juga sekitar jam 1-an malam saya bilang sama Bibi, karena kakak sepupu saya sudah tidur.
"Bi, saya mau pulang kampung.."
"Mau ngapain?"
"Mau pulang ke rumah Ibu-lah, sama mau mewujudkan Resolusi 2012.."
"Oh gak ngerti, yaudah hati-hati.."
Malam itu juga saya langsung packing. Subuhnya mau pulang kampung. Untung pagi-pagi kakak saya sudah bangun dan bisa pamit. Yang menarik, setiap saya akan pulang kampung. Saya selalu transit di Rumah Alfi (sahabat saya), rumahnya di Serang. Disana ada Umi, Abah, dan keluarga Alfi yang sudah seperti kelurga saya sendiri. Saya selalu mampir sebelum melanjutkan ke rumah Ibu. Sebelumnya saya mengabari Ibu, akhirnya. Setelah ngubek-ngubek nomer dapet juga.
Ternyata MasyaAllah.. Ibu saya ternyata sudah tidak enak hati sejak jadwal kepulangan saya dari New Zealand yang tidak ada kabar. Saya baru pulang tgl 6 Januari. Alhamdulillah dibantu Ibu Resolusi 2012 yang pertama well done, malam itu juga kami berdua bersiaga. Terima kasih bu..
Dua hari kemudian saya pulang lagi ke Tangerang. Saya cukup lama di Tangerang. Lebih lama dari biasanya, saya belum mau kembali ke Depok. Tapi saya harus kembali. Saat itu ada keinginan untuk membeli bb lagi.. Tapi sudahlah, saya pasti bisa tahan ujian. Saya pake hape spiro soner saja. Saya kembali ke Depok..
Ujian dan Kegagalan Datang Bertubi-tubi, Sebuah #Kode dari Allah
Kembali ke Depok ternyata tidak menyelesaikan masalah. Entahlah, saya bingung. Saya galau skripsi? Apa yang mesti digalauin? Atau saya masih galau bb? Lama banget..?
3 bulan antara Januari - Februari - Maret - bahkan April masih sedikit. Benar-benar menjadi bukan- bulan yang sangat berat untuk dilalui..
Pertama kegalauan skripsi, entahlah sungguh tidak ada yang patut digalaukan dari sebuah skripsi. Tapi kegagalan lulus itu membuat saya sangat tersiksa. Sebenernya biasa saja, orang-orang juga banyak kok yang gagal lulus. Tapi biasa saja. Kenapa saya mesti stress? Mungkin ada beban moral tersendiri. Saya malu, saya malu sama junior - junior yang saya "coach" malu sekali karena saya yang diam-diam mereka role model - kan seperti ini? Saya gagal. Saya malu sama dosen-dosen yang sudah sangat baik pada saya, saya malu pada SIAK NG yang tidak ada satupun mata kuliah mengulang selama kuliah. Saya malu pada buku target 3,5 tahun saya, saya malu pada teman-teman saya "Ah lo Fik, Mapres, udah kemana kemana, keluar-keluar negeri lo bisa kok gak jd lulus" Saya malu pada target 3,5 tahun harus saya lewati menjadi 5 tahun. Saya malu pada pembimbing saya, karena saya tidak mampu mempertahankan kata"Amazing" dan "Lanjut Tanpa Perbaikan" yang diberikan penguji pada saat seminar proposal harus saya bayar dengan gagal. Saya stress. Rasa malas itu kemudian mulai berkenalan dengan saya, saya malas ke kampus. 4 bulan lebih saya tidak ke kampus. Intinya kegalauan itu kemudian memperkenalakan saya pada sebuah makluk yang bernama "malas" MasyaAllah, sejak saya sadar bahwa dalam hidup saya tidak ada satu orangpun yang bisa saya andalkan, tidak ada satu orangpun yang bisa saya sandari, tidak ada satu orangpun yang bisa saya sodorkan tangan saya untuk meminta. Sejak saya itu pula saya menaruh kebahagiaan dan hidup saya diatas kaki saya sendiri. Kalau ingin apapun, saya menadahkan tangan saya pada Allah dibarengi dengan keringat saya. Tidak ada kalimat dalam hidup.. "Mah, Pah itu bb torch baru, mau beli.." TIDAK ADA..!!
Tapi jujur, saat itulah saya tahu rasanya malas. Tapi saya tidak berdaya. Saya selalu membuka skripsi saya, merevisi. Tetapi tidak ada hasrat dalam diri karena gagal tadi. Saya mendekatkan diri pada Allah agar segenap kemalasan ini pergi. Meskipun saya tetap beraktivitas seperti biasa tapi sungguh saya tidak mampu berbohong kalau saya malas pada skripsi saya.
Bagi saya ini adalah ujian yang sangat besar. Alhamdulillah, Maha Besar Allah.. Selama saya kuliah saya tidak ada masalah dengan nilai. Apapun yang saya dapat saya tahu itu hasil jerih payah saya membagi waktu antara belajar dan menjemput rezeki. Saya bersyukur. Saya tidak pernah ada masalah dengan dosen, kampus. Mereka semua baik pada saya. Teman-teman semuanya baik, sedikit masalah wajar. Saya tidak pernah ngulang, tidak pernah SP. Alhamdulillah.. Kuliah lurus. Alhamdulillah sempet Mapres dan beberapa kali berkesempatan belajar lebih banyak. Baik belajar dari terlibatnya dibeberapa penelitian besar bersama dosen maupun menjadi duta bangsa kecil-kecilan di luar negeri. Semuanya lancar. Oleh karena itu bagi saya fenomena skripsi ini tidak lain adalah ujian bagi saya yang sudah lurus tadi. Saya bersyukur walaupun pada saat itu saya stress.
Berdamai dengan rasa malas skripsi.. Ujian tidak hanya itu.
Dari semua kegiatan international apapun yang saya apply pada bulan tadi. SEMUANYA GAGAL..!! Entahlah, awalnya gagal Swedia, kemudian gagal Jerman, gagal WYC Brazil , 2 kali gagal Rusia, gagal Manila bahkan gagal KL. MasyaAllah.. Saya cuma dapat waiting list. Saya heran, padahal aplikasinya tidak seribet dan tidak sesusah yang sebelumnya saya pernah keterima-keterima. Beberapa dari saya yang gagal ini justru tema dan essay-nya termasuk gampang dan tidak "berat". Tapi entahlah, saya definitely gagal. Saya tidak lelah mencoba peruntungan saya. #selfdetermination saya, mungkin saya memang bukan orang mereka cari. Selesai!
Sampai akhirnya tiga minggu di bulan Maret saya habiskan hanya untuk PPAN - saya ngejer SSEAYP. Yang lain mungkin cuma struggling sama tulisan, essay, dan aplikasi saja. Tapi PPAN ini abis-abisan sekali. Rempong dari tingkat desa hingga provinsi. Seleksinya banyak tahapan yang harus dilalui. Banyak knowledge lokal dan nasional yang mesti digali dan dipelajari. Tiga minggu itupula saya bolak balik Tangerang - Depok dengan motor. Karena 4 murid privat saya di Depok, Jaksel, dan Cibubur dan saya ngajar. Belum lagi banyak amanah di project sosial butuh rapat-rapat, preparation, nyari dana juga, belum lagi saya sedang mengikuti lomba juga intinya ada kerjaan-kerjaan yang harus dikerjakan di Depok. Lelah, lelah sekali. Saya tidur jam 3 pagi karena ngejer belajar. Banyak pengetahun lokal Banten yang saya belum tahu, perform seni saya mesti diasah lagi. Dan bangun subuh, rasa ingin tidur sudah saya lupakan sejenak. Dibalik kekhawatiran akan skripsi.
Tapi result-nya masih sama. Saya gagal lagi.
Bagi saya, semuanya adalah proses hidup. Perjalanan hidup yang kaya makna yang suatu hari akan menjadi sebuah cerita manis..
Ujian jatuh dari motor-pun menjadi sebuah cerita tersendiri. Saya memang blm 'jago' mengendarai motor. Saya pengendara baru November tahun lalu. Tapi saya made progress, at least saya sudah lancar dan sudah punya jam terbang cukup tinggi didunia motor-motoran. Tapi didekat kosan pintu Kuning Kukel saya jatuh. Jalanan memang rusak. Jatuhnya lumayan, saya kebanting motor, kaki saya mepet dinding jalan, tangan saya masih ngegas, jadi pungguh kaki saya kegesek dan luka cukup parah. Saya bedrest beberapa hari tapi seminggu tidak bisa solat sempurna. Saya harus duduk dikursi untuk bisa solat. Dengan luka yang menurut saya menjijikan dan tidak boleh diperban. MasyaAllah, tapi entahlah. Gara-gara jatoh dari motor ini kemudian menjadi sebab dimana saya melanjutkan Resolusi 2012. Mohon maaf saya tidak bermaksud riya dan saya tidak bisa cerita resolusi 2012 itu apa. Semoga teman-teman mengerti sepanjang tulisan itu. Dalam hati saya cuma, "Wah, Resolusi 2012 dikampung Ibu sepertinya belum memenuhi hitungan matematis". Jadilah kerusakan jalan Pintu Kukel ini menjadi lanjutan Resolusi 2012 saya, Alhamdulillah Allah menunjukan kesempatan ini dengan saya jatuh dari motor.
Ujian kecil kecilan tidak saya tulis disini..
Yang pasti sahabat kosan yang ketemu saya setiap hari sempat iba dengan keberadaan saya.
"MasyaAllah ka.. Kaka daper musibah terus.. Sabar yah Ka.." Saya hanya tersenyum. "Tenang, Allah mau kasih aku sesuatu tapi gak tahu apaan.hehe"
Cerita ujian lain adalah, saya operasi mata di Bandung. Masih dikurun waktu Januari - April 2012. Sejak dari Toraja silam, sepertinya mata kanan saya digigit serangga atau entah apa? Yang pasti hasilnya adalah ada sebuah benjolan kecil di bawah mata kanan saya. Entah lupa namanya apa? Saya sudah berobat di Tangerang kebeberapa RS hasilnya, benjolan itu harus disisik atau dibeset, atau di operasi kecil. Harga operasi mata di Ibukota cukup mahal. Akhirnya tanya sana sini ada Rumah Sakit Mata Cicendo di Bandung yang agak bisalah dengan sisa tabungan kesehatan saya. Setelah mengurus urusan gigi saya dengan dokter gigi, saya putuskan untuk ke Bandung Operasi Mata. Tadinya saya mau ke Bandung menginap dirumah Annis teman SMA saya, namun kehabisan travel jadilah pagi-pagi buta saya ke Travel menuju Bandung, seorang diri. Tiba di Bandung antrinya panjang sekali hingga 3 jam. Maklum saya mencari harga yang lebih murah. Hari itu, saya sedikit mellow. Setelah selesai urusan pendaftaran saya diperiksa sekitar 2 kali sebelum dilakukan operasi. Hari itu di Bandung hujan besar sekali. Pohon-pohon pada tumbang. Saya baru akan dioperasi sekitar jam 4.30 sore. Dengan satu keberanian saya beranikan operasi. Inilah pertama bagi saya menghadapi meja operasi. Hanya jarum suntik, pisau, dan lampu yang saya ingat selebihnya sekitar mata saya sudah tebal. Tak terasa apapun. Operasi hanya berlangsung 15-20 menit. Kemudian mata kanan saya di perban 4 lapi dan tertutup sempurna. Saya hanya mengandalkan mata kiri.
Air mata tertahan perban..
"Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakan yang kamu dustakan?" QS Ar Rahman : 16
Nikmat melihat adalah nikmat besar yang sering kali tidak kita syukuri. Padahal saat kita tidak melihat itulah baru kita tahu bagaimana indahnya dunia.
Saya berjalan menelusuri jalanan Cicendo seorang diri. Kepala saya pusing sekali. Entah efek operasi atau apa? Lelah sekali seperti habis berlari. Saya pusing, mata kiri saya seperti tidak berfungsi dengan baik atau sedang merasakan apa yang dirasakan mata kanan. Penglihatan buyar. Saya ingin menaiki angkot menuju Pasteur karena travel saya disana. Tapi agar hanya butuh angkot sekali, saya harus berjalan dulu ke perempatan dari RS. Ketika jalan itupula, saya merasa Ya Allah.. Ini hidup ini dunia, ternyata memang sudah saatnya saya berpikir kedepan dalam hal pasangan hidup. Saya memutuskan untuk tidak punya pacar, mungkin kalau saya punya pacar ada pacar saya yang masa sih pacaranya operasi gak nemenin? Tapi saya sama sekali tidak menyesal. Karena itu adalah keputusan saya. Saya juga sengaja tidak mengabari sahabat-sahabat saya, karena mereka pasti remphong pengen nganterin kalau tahu saya akan operasi ke Bandung, Fiza, Ika, Alfi, Ijo dan anak2 Gank Labil. Sementara mereka adalah Mapres-mapres dengan segudang kesibukan. Kalau seharian full nganterin saya sudah berapa kepentingan mereka yang terabaikan. Jadi saya sengaja tidak mengabari siapapun. Selain karena saya masih mampu sendiri. Saya juga belum memikirkan menikah, karena masih terlalu belia. Saya masih mau kesana kemari melihat dunia dan isinya. Tapi mau sampai kapan?
Tapi ternyata dunia ini terlalu indah jika hanya dilalui seorang diri. Kita butuh pendamping hidup yang dengan segenap visi, misi, dan tujuan yang sama untuk menjalankan organisasi yang bernama rumah tangga.
Dari waktu ini pula saya kemudian berpikir, sudah sepatutnya saya memikirkan masa depan, pernikahan, dan berumah tangga. Bukan karena ingin ditemani ke RS ya.hehe
Di Jalan itu, beberapa kali angkot menyerempet saya hampir mau ketabrak, diomelin sama tukang angkot tapi pas saya bilang maaf dan melihat mata saya seperti bajak laut dengan perban besar sebelah. Sopir angkotpun tidak jadi marah dan mempersilahkan saya menyeberang dengan empati. Ini yang saya agak tidak suka, saya tidak suka dikasihani.
Hingga di travel juga saya baru bisa dapet travel ke Depok jam 8-an. Saya nunggu sendirian pula. Benar-benar tidak enak. Suasana mellow sakit tapi dilewati sendiri itu sangat tidak manusiawi. Tapi mau bagaimana, life must go on. Hingga hari itu saya melahap 3 buku traveling.hehe.. Saya sedih, tapi saya senang. Semuanya sudah dilalui.
Akhirnya saya bedrest lagi. Tapi mencari "segunung berlian" tetap yah. :)
Ujian - ujian tetap saya lalui hingga saya pada suatu titik kesimpulan. Apa Allah sedang memberikan saya #kode? Saya sudah diuji ini itu masa belum paham juga sih? Saya kan mau Umrah yah? Apa jangan-jangan Allah mau kasih apa yang saya mau? Tapi bagaimana caranya? MasyaAllah.. Tapi kesimpulan akan "sesuatu" itu saya yakin. Semoga saja beneran Umrah. Lalu saya yakin ini bener-bener #kode. Okay, saya cukup cerdas kok membaca #kode. Masa membaca #kode orang yang nun jauh disana saja saya bisa kok, masa membaca #kode-nya Allah yang sangat dekat dengan saya bahkan lebih dekat dari urat nadi saya, saya tidak bisa.. :D
Bismillah, hari itu pula, saya lanjutkan Resolusi 2012. Saya telepon Ibu lalu transfer, saya minta beliau sampaikan sebagian rezeki saya kepada Pondok Pesantren. Bismillah.. Allah memudahkan..
Sesuatu yang Tidak Terduga
Bagi saya Hidup ini tidak lebih dari hubungan sebab akibat yang kita bangun. Jadi mulailah dengan sebab-sebab yang baik, agar mendapatkan akibat yang baik. Karena akibat hari ini akan menjadi sebab dihari esok, dari akibar hari esok menjadi sebab di lusa, begitu seterusnya.
Saya lelah, ikut ini gagal, ikut itu gagal. Kebetulan saya di Tangerang, setelah gagal SSEAYP itu akhirnya saya bersilaturahim kerumah Mbak Ia. Sahabat saya sejak SMA yang sudah saya anggap keluarga saya. Menginap dirumah Ia, main-main ke Moestopo lihat orang dibehel, dll mungkin bisa sedikit me-reduce rasa 'lelah' saya. Malamnya kami main ke Lippo karena ada beberapa barang yang hendak kami beli sekalian main saja. Mbak Ia anterin saya ke BodyShop mau beli cream, dan mbak Ia mau dianterin ke Martha Tilaar. Pas di Marta Tilaar Mbak Ia lagi hunting barang yang mau dia beli, saya juga muter-muter kali kebetulan lagi tidak ada budget untuk kosmetik bulan itu. Tiba-tiba melihat sebuah pamflet Wisata Religi Sariayu. Saya lihat Ka'bah.
"Ai, mau ikutan lomba ini.."
"Yaudah ikut, lo kan suka nulis.."
Saya-pun beli produk Rp 50.000,- karena pengiriman Tulisan harus disertai struk pembelian Sariayu tapi tidak banyak hanya minimal Rp 50.000,- saja.
Bodohnya, sampe rumah ternyata Mbaknya tidak memberi struk kepada saya, dan saya yang lupa make sure.
Tapi pamflet-nya saya bawa ke Depok. Saya langsung tempel dikamar saya.
Tapi kemudian maju mundur. Saya sempat kehilangan kepercayaan diri. Pertama karena saya yakin yang ikutan lomba pasti banyak. Kedua kegagalan kegagalan terdahulu membuat saya agak sedikit takut gagal lagi.
Tapi saya mau Umrah, siapa tahu ada jalan. Ya Allah..
Tertunda Karena (akan) Umrah
Malam itu saya akan ke kosan Jay. Ngapain Fik? tenang-tenang cuma mau minjem Jacket PPSDMS kok. Kebetulan saya masih mengurusi bisnis kecil-kecilan Konveksi saya. Lagi ada pesenan jacket lumayan 100 pieces, mau model dan bahannya sama kayak jacket PPSDMS. Mau minjem wahyu? dipake ada acara PPSDMS, mau minjem Adhul, Adhul lg di Russia. Yaudah Jay-lah.Secara 3-3nya anggota gank labil cowok anak PPSMDS :p
Kemudian saya sih cuma diluar dimotor nunggu Jay, Jay pasti tidak sendiri klo bertemu wanita. Dia bersama Fahry, sudah lama tidak berjumpa dengan Fahry. Kemudian kami bertiga mengobrol. Sebagai orang-orang yang sedikit banyak punya visi kedepan yang baik, obrolan kami seputar karir, dan perjalanan hidup.
"Fik, mau kemana abis ini?" tanya Fahry.
"Mau Umrah dulu Fahry.hehe.. InsyaAllah mau keluar, tapi mau Umrah dulu.. Doain yah Jay, Fahry.."
Beberapa hari kemudian Fahry menelpon saya, menawarkan klo saya bisa umrah sekaligus jadi exhibitor di Jeddah buat produk Rukema. Subhanallah.. Saya mauuuu..!
Tapi seminggu saya bolak-bolak ke Mampang, Kemenperidustrian, Senayan, dll.. Intinya kami, baik saya, maupun Fahry dan temen-teman Rukema, Maula, Angel, dll kami memutusakan untuk tidak jadi mengikuti exhibition di Jeddah dengan segala macam alasan dan kenyataan.
Saya kembali kepada skripsi yang deadlinenya semakin dekat. Juga lomba, pekerjaan, dan beberapa mimpi yang lain.
(Masih) Ingin Mencoba Lomba Wisata Religi
Sambil menulis skripsi saya kepikiran beberapa deadline yang saya buat. Buat saja sih, masalah mau ikutan atau tidak gak jadi masalah. Tapi saya masih kepikiran untuk ikutan Lomba Wisata Religi Sariayu. Baiklah..
Sesunguhnya keputusan itu hanya ada pada SATU DETIK saat kita berkata IYAH atau TIDAK. Jadi untuk apa lama-lama berpikir. Pertimbangan perlu, tapi 1 kali aksi, lebih baik dari 1000 kali perpikir
Okay, saya putuskan untuk mengikuti Lomba Wisata Religi Sariayu
Dengan tema :
Kekayaan Alam dan Budaya Indonesia yang Dapat dijadikan Inspirasi Trend Warna Sariayu berikutnya.
Berbekal kesukaan pada traveling dan budaya Indonesia, saya kemudian mulai brainstorming mau ambil inspirasi apa? Seminggu saya gunakan untuk mencicil tulisan. Tulisan hanya boleh 1 halaman A4, tapi tahu dong nulis sedikit lebih sulit daripada nulis banyak. Berbekal buku traveling Nusantara yang saya minta dari Kemenbudpar saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada Maluku Utara. Alasan terkuat adalah, setelah saya lakukan internet research dari tahun 1987 Trend Warna Sariayu, Sariayu belum pernah angkat Maluku Utara. Tadinya saya mau angkat Toraja tapi ternyata Toraja sudah pernah. Saya list semua Trend sebelumnya, saya baca semuanya untuk tahu seperti apa kira-kira inspirasi yang diinginkan Sariayu. Saya lakukan content analysis dari semua temuan saya diinternet. Akhirnya, ketetapan hati pada Maluku Utara. Seminggu saya cari tentang Maluku Utara, dari internet, buku, blog orang-orang, catatan perjalanan, dinas-dinas terkait, promosi wisata, promosi acara, dll. Kemudian semuanya saya analisis saya rangkum menjadi selembar tulisan. Yang kemudian saya namakan "Selembar surat untuk Baitullah" karena jika tulisan saya ini memang, ini jadi tiket saya untuk kesana. Bismillah..
Kebetulanya lagi, tiba-tiba teman saya. Sudah lama sekali tidak mengabari, jangankan bertemu mengabari saja jarang. Tiba-tiba entah ada angin dari gunung mana, tiba-tiba ngajak ketemu. Saya rada malas awalnya, ngapain sih? Tapi yaudahlah yah. Katanya mau pinjem buku TOEFL. Yaudah, akhirnya dia menyusuli saya dan kami ketemu di tempat cuci motor dan service motor. Kebetulan saya mau service motor, dan akhirnya dia bercerita selama ini kemana ajah? dan lalalalalala sambil pamer foto-fotonya di Halmahera presentasi batuan-batuan lalalala inilah itulah.. "Well, I know that you are just too smart for this" hati saya cuma berkata begitu. Lah orang gak ngerti sama batu-batu. Cerita Lombok, dan segenap gunung-gunung di Indonesia beserta batuan-batuan penyusunnya. Baiklah-baiklah..
Terus hubungannya apa? Anak ini pernah ke Halmahera.
Malam itu saya masih struggling menulis, deadline ngirim tinggal 2 hari lagi. Karena saya mengambil tiga inspirasi salah satunya Tidore. Dengan penuh gengsi sayapun sms, "Butuh Tidore nih.. Thanks" Anak ini baik sebenernya cuma ada masa lalu yang suram yang membuat saya malas berurusan dengan dia. Hahaha.. Tapi saya tetap berusaha netral sekarang. Toh udah lama juga dan saya sudah melupakannya sejak lama. Anak ini akhirnya mengirimi saya sedikit tulisan dan informasi tentang Tidore. Bersyukur sekali. 2 Kalimat dari emailnya saya put di tulisanya saya. Terima kasih terima kasih. Toh habis itu juga dia hilang lagi hingga saat ini.
H-2 malamnya sekitar jam 00.30 WIB saya pun mengirimkan tulisan saya. Entah, MasyaAllah mungkin karena kegagalan yang lalu. Saya jadi rada hati-hati dan sungguh-sungguh. Saya juga entah kenapa deg-degan sekali. Bahkan saya minta Mila teman sekamar saya untuk menemani saya saat meng-upload tulisan saya. Dengan Bismillah, mohon keridhauan Allah saya kirim tulisan saya. Bismillah..
Low of Expectation
Entahlah, deadline pengiriman ini tanggal 30 April. Saya kirim 29 April dini hari, upload via websitenya. Tapi tidak ada notifikasi apapun ke email saya. Kemudian saya kirim lagi lewat email, berkali-kali tapi selalu gagal pengiriman. Saya sekitar 5 kali mendapatkan email balasan gagal pengiriman. Ya Allah.. Besoknya tanggal 30 saya dapat info bahwa lombaextended hingga 10 Mei 2012. Ah.. Hopeless, awalnya kalau tidak diextend maka akan berangkat Umrahnya tgl 22 Mei. Entah itu sepertinya keputusan panitia. Jujur saya hopeless, saya termasuk orang yang rada tidak suka dengan extendmeng-extend. Kalo deadlinenya tgl segitu yah segitu. Lomba apapun. Tapi lagi-lagi saya siapa? Allah tahu yang terbaik.
Jujur dengan failure-failure pengiriman dan hingga seminggu tidak ada notifikasi apapun saya bener-bener putus harapan. Hingga akhirnya saya, bener-bener sudah tidak berharap. NOL. Saya pasrah. Tapi gimana? sayang banget udah nulis susah-susah masa nyerah gitu ajah. Akhirnya saya kirim email lagi dan upload diweb lagi. Tapi tetep ajah gagal.
Yassalam..
Akhirnya saya berkata pada hati kecil saya, saya sudah lelah untuk mencoba ini itu buat umrah tahun ini. Baiklah saya putuskan untuk tidak ada lomba, tidak ada mimpi-mimpi conference di Saudi agar bisa sekalian Umrah, tidak ada exhibition, atau apapun. Saya akan Umrah nanti abis jualan minyak di Santos 3-6 bulan sama Ibu, mungkin ini best decision.
Tapi, usaha saya tetep jalan. Ada satu cara lagi. Saya dikirim by post. Saya amplopin, tapi jujur udah gak ada hasrat. Saya bermalas-malasan ke Kantor Pos Perpus Pusat, biasanya udah tutup jam segini. Yah, klo gak tutup berarti masih bisa dikirim. Dan entah kenapa? masih buka dan saya masih bisa ngirim dan diterima disana sebelum deadline.. MasyaAllah, ada apa ini?
Terkadang..
Kita baru akan mendapatkan apa yang kita inginkan dengan sangat, pada saat kita sudah tidak berharap, pada saat pengharapan kita sudah NOL
Jawaban Atas Segala Doa dan Kegagalan
MasyaAllah.. Siapa sangka hari itu tepat tanggal 14 Mei 2012 Ibu saya menelpon.
"Neng, neng sehatkan yah? Mama udah beberapa hari ini ngelihatnya cerah terus klo tahajud.." #sambil mikir, liat dimana ma? Ini naman feeling baik. hehe
"Haha, cerah apa ma? Jodoh yah? Haha.. Iyah Pih baik kok, sehat cuma agak suka tepar lagi banyak ngajar. Biasa kejar target.hehe.. Doain terus yah gak boleh putus, mau sidang bulan depan. Semoga lancar..Aamiin"
"Itu nggak jadi yang umrah itu?" #Dheekkk.. Ngejleb juga..
"Udah doain ajah, jodoh gak kemana. Blm pengumuman Ma.." bla bla bla..
Tapi si Ibu nelponya tiba-tiba gak pake janjian-janjian. Haha..
Itu masih pagi, saya juga masih belum sibuk. Orang bangun tidur, sambil nginget-nginet kok tadi mimpi apa yah? Kaya..
Sambil mengingat-ingat..
Barakallah.. Saya mimpi dapet tiket Umrah, dikasih sama Ibu. Tapi, yasudahlah cuma mimpi..
Tapi pagi ini rada galau. hehe.. Gara-gara mimpi dan ditelpon Ibu..
Baiklah seharian ini tidak akan men-silent hape dan akan langsung angkat telpon. Terutama dari nomer kantor.
Sekitar jam 10 pagi, sebuah nomer kantor masuk. Excited, pas diangkat hemm.. kok suaranya rada kenal yah? Ternyata teman saya dari CCE, katanya banyak anak-anak SMA yang mau konsul SNMPTN dan UI. Baiklah.. Sorenya sekitar jam 2-an sebuah nomer kantor lagi.
DARI SARIAYU..
Barakallah.. Tapi cuma verifikasi data dan ada data KTP yang kurang. Yaudah saya segera kirim email ke email yang berbeda sebelumnya. Tapi saya penasaran, pas saya tanya Mbak-mbak yang menelpon saya pertama bilanganya. "Saya, tidak tahu mbak pengumuman resminya kapan. Saya hanya mengumpulkan data-data yang kurang"
Jeaah, ini mah kontan bikin galau. Saya langsung telpon Dewi dan Ika. Dua orang sahabat saya yang juga punya mimpi umrah yang sama dan juga saya ajakin ikutan Lomba Sariayu. Tetapi keduanya tidak ditelepon. Tuh kan tuh kan bikin galau kan. Akhirnya dengan dhuha yang sudah berminggu-minggu tidak terputus dan keyakinan doa saya Bismillah untuk tidak galau. Karena bagi saya galau adalah pilihan, dan tidak galau juga adalah pilihan.
Saya tetap beraktivitas seperti biasa. Hingga sorenya Ika minta ditemani makan bakso kotak. Saat itupula, saya ditelpon lagi oleh nomer Sariayu yang sudah saya saved sebelumnya. Kali ini yang menelpon orangnya berbeda. Telpon pertamanya,
"Mbak Fikriyah yah? Sudah punya passport?"
"Sudah Mbak.."
"Oiah, dipassportnya blm tiga suku kata kan?"
"Besok segera ke Imigrasi yah untuk tambah nama, bawa persyaratan seperti bikin passport pertama. Karena untuk Umrah harus 3 suku kata. Terus bisa tolong catat berkas berkas yang harus dilengkapi..bla bla bla..."
Subhanallah.. Mahasuci Allah dengan segala rahmat-Nya.. Berkali-kali dalam Ar Rahman Allah berkata..
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Berkali kali..
Begitu Indah..
Begitu sempurna..
Sariayu yang sebelum-sebelumnya belum pernah sekalipun dari tahun 1987 sejak adanya Trend Warna Sariayu, tidak pernah mengadakan Lomba Wisata Religi apalagi yang berhadiah Umrah..
Niat yang baik, dibarengi usaha dan kerja keras. Serta keyakinan yang kuat. Itulah yang saya sebut mimpi. Tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai selagi kita percaya bahwa nafas kita, hidup kita, diri kita, adalah miliki-Nya seutuhnya. Memintalah kepada-Nya. Memohonlah kepada-Nya. Bagi Allah semuanya mudah..
Bismillah.. saya mohon doanya dari teman-teman agar semuanya dilancarkan, dimudakan..
Depok, June 06, 2012
05.12 WIB
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleterezeki ga akan ke mana fik, usahanya udah maksimal :) buenas suerte chica!
ReplyDelete