Rasanya sudah lama tidak nulis #bukannulisskripsi. Yah, sudah lama tidak nge-note difacebook, blogging, atau tumblr.Sampai-sampai ada beberapa pembaca setia blog protes. "Kok blog kamu gak update? Ayo tulis lagi!"..
Baiklah.. Sebenarnya banyak sekali yang ingin dituangkan, bukan cuma "KOPI SULAWESI" tapi yang harus saat ini saya pikirkan tidak kurang tidak lebih adalah "KOPI SULAWESI" Iyahkali mau jadi tukang kopi? Setelah tertunda jualan minyak di Santos. Well, setelah packing untuk besok sore selesai, lanjutin skripsi udah (agak) ngantuk, sejenak marilah mengingat-ingat beberapa kejadian-kejadian yang saya sebut "akselerasi" pendewasaan diri. Banyak penelitian mengatakan bahwa "Orang-orang yang bepergian, pikirannya jauh lebih terbuka ketimbang orang yang tinggal di tempat. Selain karena harus dengan cepat beradaptasi, juga harus berhadapan dengan orang-orang baru yang notabene berbeda cara pandang" Ini saya setuju.
Yah, sebuah account twitter malam mention saya :
Dari teman saya bernama Edwin (@edwinnata)
@apriliahartami aseeekkk, cgk-dxb-ams.... jadi inget kejadian setahun lalu sama @fikriyahwinata . kalo inget2 w jadi terharu.
Jadi ceritanya teman kami ada yang mendapat kesempatan untuk menginjakan kakinya ke tanah España. Yah April, Alhamdullilah dalam waktu dekat akan presentasi paper-nya disana. I'm glad for u pril, setelah perjuangan keras beberapa minggu ke belakang, dan kebetulan saya dan Edwin berkesempatan menyaksikan perjuangan April ini. Subhanallah..
Then, gara-gara tweet Edwin inilah saya teringat hal itu..
Yah.. sekitaran bulan Mei tahun lalu. Satu malam sebelum take off ke U.S saya yang kala itu sedang makan di AW Soetta di sms oleh Wahyu.. "Dear Fik, Ika coba buka email deh, ada pengumuman ISWI. Tp gw gak keterima, semoga kalian keterima yah.." Saat itu saya sedang bersama teman saya yang juga apply untuk ISWI 2011. Kontan konsentrasi makanpun terganggu. Ingin rasanya ke kamar dan segera buka email. Tak lama kemudian teman saya pulang, saya segera masuk kamar, kebetulan sedang menginap di Jakarta Airport Hotel. Checked email, dan CONGRATULATION bla bla..
Intinya Alhamdulillah saya keterima ISWI (International Student Week in Ilmenau) Jerman.
Alhamdulillah abis itu mikir, gimana cara fundraising-nya ini? Besok kan udah mau ke U.S dan akan dua bulan disana? Bismillah, Allah maha segalanya.
Sayapun berangkat ke U.S dengan permohonan, Ya Rabb jika Engkau berkehendak, maka berilah jalan aku agar invitation letter ini tidak sia-sia.
Bismillah..
Sambil kuliah disana saya seraya berpikir. Pokoknya pulang dari U.S saya harus ke Jerman. Gimanapun caranya?
Secara hitungan matematika kasar butuh sekitar 10 Juta, return Jakarta - Frankfurt. Ilmenau adalah kota kecil yang terletak dekat dengan Erfurt, sekitar 45 menit dengan kereta. Sementara Efrurt sendiri terletak sekitar 6 jam jauhnya dari Frankfurt. Untuk tiket kereta sekitaran 3 Juta return Frankfurt - Ilmenau. Sementara untuk akomodasi tempat tinggal dan makan sudah ditanggung oleh Panitia ISWI 2011. That means saya butuh sekitar 13 Juta, beserta biaya visa sekitar 670K IDR kalau tidak salah.
Tinggal di Ames, adalah salah satu mimpi yang sebelumnya tak pernah saya mimpikan. Bersyukur dapat tinggal di Kota Kecil nan tenang, meneduhkan. Sense religius begitu kencang, tak ada hingar bingar kehedonismean. Tenang. Belajar. keuntunganya bagi saya adalah, penghematan.
Pulang dari U.S harus ke Eropa! Cuma itu.
Saya cerita pada Alien, Riska, dan Sucita kalau saya dapet ISWI. Mereka mendukung dan selalu menyemangati saya untuk kenceng-kencengin berdoa.
Alhamdulillah pas saya di U.S ada teman-teman delegasi UI untuk ISWI yang menghubungi saya untuk pengajuan dana kekampus. Saya bantu garap proposal dari sana dan kirim ke Agnes. Bersyukur banget masih ada yang dikenal saat itu. Putri juga bantuin saya biar bisa gabung diteam. Tapi saya tidak bisa berharap banyak. Jarak bukanlah dusta, saya tidak bisa mencari dana saat di Ames.
Yang saya lakukan adalah, ketika teman-teman IELSP pada belanja elektronik such as laptop, camera dijita, handphone, DSLR, Ipod, ini itu secara barang-barang seperti itu di sana lebih murah. Saya selalu #selfdetermination. "Enggak Fikriyah! u have to save your money!". Lagian lo kan udah punya laptop, hp, kamera. Udah jangan tergoda. Setiap ke BestBuy gak pernah beli apa-apa, cuma anterin anak-anak ajah sambil ngences. Ah Ipod cuma 200-an USD.. Mau! Ah laptop setengah harga di Jakarta. Mau! tapi nihil. Gak beli apapun. Sampai-sampai Ms.Xiong selalu orangtua kami disana pernah tanya "Fik, kamu gak pernah beli apapun? Uang jajannya kan banyak? Knp?" saya cuma jawab. "Uangnya saya tabung Mom, saya mau ke Jerman".. Ms.Xiong dari situ selalu mengingatkan saya..
Spring break-pun tiba. Yeaay, We went to Chicago. Menurut lo? gw kan cuma wanita biasa yang juga suka shopping (walapun gak parah). MasyaAllah, bisa banyangin Chicago itu latarnya film The Vow. Toko dimana mana? Baju, sepatu, Kosmetik, aduuuuh.. Sama elektronik masih bisa No Way! Tapi klo Kosmetik. Ya Rabb.. Jaga saya..
Liburan ke Chicago sepenuhnya dibayarin sama program, bahkan dapat extra money. Lumayan ditabung. Tapi selama liburan masih belum tergoda apapun selain beli gantungan kunci dan souvenirsedikit. Itu aja, tapi pas pulang dari Chicago ke Ames. Kami diajak ke suatu tempat. DAMN toko semua. Semua barang branded ada disana. Sekonyong-kongong dari mulai baju, sepatu, elektronik, kosmetik, jam tangan sampe perlengkapan baby dan dapur ada. Tempatnya LUAS banget. Semuanya toko sekitaran 350-an mungkin. Then, kami diberi waktu sekitar 4 jam untuk belanja sampai makan siang. TIDAK! Saat itu saya bawa 500$. Tapi target gak boleh dipakai lebih dari 50$. Inget Jerman!
Setelah berkeliling semua toko. Aduh, ada kemeja CK bagus banget, ada Heels lucu, MasyaAllah. Saya bener-bener tutup mata. Gak peduli. Teman-teman pada beli Converse, Fossil, CK, Gucci, dll deh pokoknya. Then, "Fik! boong banget kamu gak beli apa-apa? Anak gaol Jakarta lo gak beli apapun?!"sambil ngeledek dengan gaya gw.Ckckck, menurut EL? Gak, gak laper mata. Tapi saya gak bisa boong. Anak-anak beliin mamahnya, bapaknya, adiknya, kakaknya, pacaranya, calon suaminya, calon mertua. Eits, klo keluarga mah saya udah ada budget. Tapi ini lho..! Akhirnya setelah mikir dan dipengaruhi sama Alien saya beli juga sepaket kosmetik "NYX" daripada nyesel, di Indonesia NYX masih jarang bgt, klo brand yg lain kaya Maybelline masih ada-lah, NYX sekalipun ada msh mahal,haha#selfdetermination. Yah, gak lebih dari 50$ kok karena lagi ada sale, sama kalung kerang dan anting buat kaka. Udah!! Sambil berdoa semoga pas di Ames ada CK atau Heels yg tadi saya jatuh hati dng harga sedikit lebih murah. Aamiin..
Singkat cerita intinya saya gak belanja yang aneh-aneh di U.S cuma beli BUKU. Yah, klo buku mah udah gak bisa di 'Enggak'-in. Alhasil pulang bawa 1 koper buku :p dan beli barang-barang oleh-oleh seperlunya. Yah, CK dan si Heels tadi nemu akhirnya di Ames. Takut nyesel klo CK gak dibeli :p
Intinya saya masih saved uang jajan saya setelah hidup di Ames semua-muanya itu sekitaran 500$. Alhamdulillah :) Berharap klo sampai Indonesia masih bisa tambahin sama kampus, donatur 'tetap' dan uang tabungan di Atm yang sengaja saya titip Fiza takut kepake klo dibawa. Hahaha, Yah cukup InsyaAllah.. Tabungan hasil ngajar privat dari rumah ke rumah sisa bayar kosan dan makan semoga bisa nambahin juga. Tabungan sisa-sisa project-an semoga masih terkumpul sedikit-sedikit. Germany, I'm comming, Yeaaay!
Namun, hitungan saya sedikit meleset. Sampai Indonesia handphone saya sudah tidak bernyawa.Spent sedikit buat handphone akhirnya. Tapi tetep saja saya sampai Indonesia sekitar tanggal 25 April, dan saya harus ke Jerman sekitaran tanggal 12 Mei. MasyaAllah, mepet sekali. Cuma ada waktu kurang dari 20 hari untuk ngurus visa, nyari dana, dan ngurusin semuanya.
Keesokan harinya saya gak kepikiran yang namanya Jetlag. Saya langsung ke kosan Ika, Fiza dan ke kampus buat urus surat-surat pencaian dana, cetak banyak proposal, dan bikin surat rekomendasi dan la la la..
Kebetulan saat itu juga saya ikutan kerja di Super Camp SNMPTN. Gak bisa full banget cari dana. Tapi tetep usaha dan izin-izin. ternyata saya butuh dana lebih banyak dari yang saya perhitungkan, dan kekurangan dana saya masih banyak sekali. Hari berikutnya saya bener-bener gak istirahat. Urus surat buat bikin visa dan lengkapin semua berkas-berkasnya. Mengingat waktu kerja visa Schengen adalah 10 hari. Setiap hari selama seminggu saya bolak balik dari satu gedung ke gedung lain di kawasan Sudirman, Thamrin, Gatsub, dan Rasuna untuk masukin proposal dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Instansi pemerintahan juga tak saya lewati dari Pemda sampe Kementrian. Kampus, Alumni, by email, by post, by sms, by telpon. Pokoknya semua daya dan upaya saya lakukan tanpa lelah demi Jerman. Keringet bercucuran gak peduli, debu jalanan jadi sahabat.
Seminggu kemudian, saatnya mem-follow-up para sponsor. Semua airlines sekelas Emirates, Etihad, Qatar, Lufthansa saya masukin tapi "BIG ZERO" saya belom rezeki pada saat itu untuk dapat sponsor. Setelah menghabiskan pulsa lebih dari 100rb-an untuk menelpon tidak ada kabar baik. Perusahaan telekomunikasi, perusahaan jasa, bank-bank, tak ada respon. NIHIL. Etihad saat itu masih ada nego. Tapi yakali 10juta sama ajeh! MAS juga masih merespon baik tapi ujung-ujungnya malah 11juta?? MasyaAllah. TOUGH Fik! FIGHT Fik!
Oh my goodness, udah H-7 saya gak dapet kabar apapun. Saya gak punya progress apapun selain uang sisa jajan di U.S dan tabungan saya yang udah abis juga pake modal fundraising. Oiah, saya harus mengadu pada Pemda Tangerang, kali-kali ajah ada bantuan. Sayapun ke Pemda, tapi lagi-lagi saat itu bener-bener NIHIL semua. Pak Wali yang biasanya respon klo datang kerumahnya, kali ini entah susah banget gak bisa ketemu. Saya tahu untuk ketemu Pak Wali harus jam 6 pagi. Sementara saya dari Depok karena kerja Super Camp, saya akhirnya jam4 subuh dr Depok ngejer ke rumah Pak Wali. Tiga kali bolak balik NIHIL. Akhirnya saya kepikiran kerumah Pak Sekda. Kebetulan saya kenal baik dengan orang-orang di Tangerang. Awalnya ajudan agak tidak mengizinkan saya bertemu karena hari minggu dan bu Sekda baru saja pulang dari Umrah. Tapi saya memohon hanya lima menit. Akhirnya dibolehin, ketemu Bapak Harry, kemudian ditanya ini itu? "Coba Fik, pokoknya jawabnya in English yah!" Saya semangat! Akhirnya barus ditanya "Could u please expain me about your program in Germany.." Okay, ini kesempatan untuk "jualan obat" akhirnya baru bla bla.. Bapaknya malahan masuk kamar dan ambil amplop, "Ini Fik, cuma bisa bantu segini.." Lumayan banget donatur..
Ayeeyy, perhitungan matematika rumus manapun uang cuma bertambah dari Pak Sekda. Semua proposal sekitar 30-an ditolak. Sampai H-3 mau berangkat masih keliling-keliling naro proposal lagi, nelponin lagi. Sekitara 300-an buat nelpon-nelpon ajah. Nelpon yang beginian lama presentasinya. Walaupun ujung-ujungnya di TOLAK!
Alhamdulillahnya visa dengan segala keremponganya, ada ajah salah foto, harus 80% wajah gak boleh senyum. Tapi Alhamdulillah VISA FREE! Lumayan :D
H-2.. Uang masih dibawah 10juta. Gimana??
Akhirnya sms Ika dan curhat. Tiba-tiba Ika bilang klo temen DYLA-nya dia si Edwin yang pernah ketemu pas EHEF 2010 juga lg stress fundraising. Then, gak lama Edwin sms saya. jadilah teman seperjuangan saat itu. BB sms isinya Edwin semua. KITA PASTI BISA Kembaran! #hadeuh namanya si Edwin ada Winnata-nya jg.. Capek deh -_____- Hakaka
Dari situ setiap hari kami saling nyemangatin walapun Edwin nyari duit dimana saya dimana?
GAK BOLEH NYERAH. NYERAH ITU CUMA BUAT PENGECUT.. #Sadisss.. Iyahkali gw udah abis-abisan mau udah gitu ajah mah RUGI bandar :p
Akhirnya uang saya saya transfer ke Edwin katanya ada GA promo diskon klo buy 2, pake mandirinya Edwin. MasyaAllah..
Acara ISWI udah mulai. Edwin! Kita gak jadi ikutan ISWI.. Sumpah pengen nangis abis..
Gimana ini? IKHLAS..
Group fb ISWI Indonesia udah perform hari pertama. Saya saya Edwin cuma ngeces. Akhirnya Edwin memutuskan kami akan nyusul. Masalahnya juga uang dari UI gak bisa diambil, baru bisa klo delegasi sudah pulang.
Saya putuskan untuk pulang ke rumah Tangerang siapa tahu ada petunjuk. Lelah sekali rasanya Depok-Tangerang setiap hari selama 3 hari berturut-turut.. Tidur jam2, bangun jam 5.. Lelah-____-
Saya masih bolak balik Tangerang ngejer bisa ketemu Pak Wali di Pemkot. Tapi Nihil. Semua perusahaan sudah menolak saya. Entah juga tak ada bantuan Alumni satupun untuk acara ini karena terlalu mepet. Esoknya, FMIPA bantu 1juta. Sujud syukur.
Akhirnya saya sempetkan pulang ke rumah,tanpa menginap. Kaka saya bilang "Udah gak usah maksa kalo gak bisa. Aku kali ini gak bisa kasih sangu yah. Ati-ati kalo jadi berangkat.." Aaah.. sangu abroad biasanya lumayanlah buat beli oleh-oleh.
Tapi pas sampe Depok kaka saya sms "Yaudah emang mau berangkat kapan? Usaha dulu, klo NIHIL juga yaudah nanti ditambahin.." *dia gak tahu kurangnya berapa, andai dia tahu maka tidak akan sms demikian. Hahaha..
Besokannya udah H+2 acara. Edwin, kira gagal ke Jerman tahun ini. Tapi besok pokoknya harus berangkat. ISWI cuma 10 hari udah telat terlalu lama..-______-
Entahlah, saat ini saya menulis note ini saya merasa pada saat itu saya masih ego. Jiwa muda saya masih menggelora sekali. MIMPI = HARGA MATI YANG HARUS DIPERJUANGKAN. Akhirnya dengan berat hati saya mengambil keputusan untuk tidak ikut ISWI. Bismillah..
Saya akan kembalikan uang Pak Sekda dan FMIPA besok. Saya sms Edwin dan diapun sepakat. Ika juga udah, Yaudahlah mates, kalian pasti ke Jerman suatu hari. Bismillah, bubye Germany! T-T
Saya masih biasa ajah..
Tapi hati ini berasa udah di Eropa. Beda, entahlah. Saya punya sesuatu yang hingga saat ini masih belum saya mengerti. Mungkin perasaan yang mendalam akan sesuatu. Raga saya seperti sudah di Eropa!
Saya sms sahabat saya.. "Gw putuskan untuk gak ke Jerman"
Teman saya membalas dengan sms 'novel' panjaaaang. Intinya, GAK! LO HARUS BERANGKAT Fik!
-----------GALAU TO THE MAX--------
Mau berangkat gimana? Halloww?
Entah dapet wangsit darimana Edwin-pun "Lo berangkat yah please demi gw, demi perjuangan kita kembaran!"
Sms Pak Sekda mau balikin uang malahan di tambahin "Besok kamu kerumah lagi yah Fik, please u have to go!"
Aahhh..
Subuh-subuh jam 5 saya ke Tangerang lagi kerumah Pak Sekda. Beliau nambahin lagi. Alhamdulillah, berkah buat bapak.
Kaka saya saat itu no sangu! Yasudah tak apa..
ITU HARI MINGGU DAN LIBUR NASIONAL..
Count down..
Udah diputuskan lagi, hasil keputusan saya dan Edwin. Saya yang akan berangkat MALAM INI APAPUN YANG TERJADI. Edwin nggak karena ada urusan sidang menyidang saat itu. Jam 11 siang saya masih di Pom Bensin Karang Tengah. Nunggu bis ke Depok. Naik bis ke Pasar Rebo, saking capeknya saya baca buku ketiduran. Buku Traveling Macau - HKG pun tertinggal dibis, jatoh. Sampai Depok tahu kah sodara-sodara koper saya sudah packing seminggu yang lalu.Hahaha
Saya menelusuri semua travel Agent di Jakarta dan Depok, semua TUTUP..
Edwin juga nyariin keliling Jakarta NIHIL. Halow, hari LIBUR kali.
MasyaAllah.. Uang udah ada walapun masih kurang Sempurna. Tapi buat book ticket udah ada nih.
Keajaiban, temannya teman saya yang baik hati ternyata telah mentrasnfer saya sekian rupiah untuk jaga-jaga jikalau saya tidak hidup di Eropa. Saya berbekal sedikit tabungan dan Bismillah, di selipin juga sama Edwin takut jadi gembel. Akhirnya saya pulang kekosan setelah lelah mencari travel agent dan semuanya tutup. Saya kekosan ambil koper dan ke PSJ izin gak Super Camp dulu. Tahu-tahu saya bilang Edwin "Udah kita ke erpot, bawa duit gw yah. Gw jalan sekarang ke erpot dengan koper tanpa TIKET PESAWAT. Gambling abis, klo dibandara gak bisa issued tiket yaudah gw balik lagi ke Depok dengan koper gw! Please, Allah itu maha Sempurna, Bismillah" Sms saya ke Edwin. Edwin ke Bandara dari Gambir saya dari Depok.
Kami katemu di Erpot. REMPHOONG to the max. Edwin yang udah di erpot duluan udah sms kalo semua counter Airlines TUTUP cuma GA ajah yang buka. Saya sms Edwin untuk ke counter Lufthansa, Emirates, Etihad, Cathay, dll Pokoknya yang punya rute ke Frankfurt atau Amsterdam. NIHIL. TUTUP SEMUA.. Cuma GA..
Saya turun damri, Edwin udah di erpot bawa sleeping bag.. Wow, Edwin sahabat MAFIA yang baik banget sumpaaah. Saya pasti akan ceritakan kisah ini pada anak cucu saya kelak, kalau Ibu dan Neneknya pernah mau ke Amsterdam ke Airport tanpa ticket. Gambling!
Langsung lari ke counter GA, ANTRI PARAH.. Lari lari, saya gak peduli koper.
Pas di counter selanjutnya eh ternyata teman SMA saya Mega yang dulu duduk dibelakang bangku saya yang jaga counter GA. "Mau kemana lagi Fikriyah? Bukanya baru balik dari U.S?"
"Ga, please cariin gw ticket ke Amsterdam yang penerbangan malam ini juga yah.."
Mega ke dalem pulang2 Alhamdulillah dapet.. Booked ticket 3 jam sebelum flight. CRAZY!
Setelah booked ticket beres, saya dan Edwin makan! Haha..
Saya masuk check-in..
"Ya Allah.. bebeberapa jam lagi saya akan terbang ke Dubai, lalu ke Amsterdam.. Entah kehidupan di Eropa nanti bagaimana? Hidup saya, mati saya, nafas saya, hanya saya serahkan pada-Mu ya Rabb.. Bismillah.."
Boarding call..
Bismillah..
Saya berkata dalam hati..
*Europe, I'm coming*
-----
Depok, June 01, 2012
02.53 WIB
Comments
Post a Comment