One day, my roommate told me: “Fik, you should take a rest. You have been working too long, take a break and don’t be too hard to yourself.” I suddenly stop writing and calculating some math on GRE problem sets—at that time, I was preparing for my PhD application. Her thoughts about how hard I worked stopped me for seconds and gave me time to think and ask, “Have I been working too hard?” I personally never think that I work ‘hard enough’, I always feel never enough in working. I always demand more to myself to improve my quality to be a better person. I take everything very seriously including something very small for others. To me, there is no unnecessary thing. Everything is important, and everything has its own value. And I will be taking every single work I have seriously, even it is only doing some dishes at my kitchen home. My roommate’s perspective then made me really counted the duration I was studying, the number of problem sets I had solved, and how much I did no
Sudah lama rasanya saya tidak menulis di blog usang ini. Terakhir saya mem- posting tulisan sekitar April 2016. Ada beberapa orang yang mengungkapkan kerinduannya kepada blog ini dan berkata, "kok tidak pernah posting lagi? sibuk sekali ya?" Saya rasanya ingin berkata, ehm.. "iyah!" hahaha "Selamat Datang Wahai Mahasiswa Baru!" adalah sebuah seruan sekaligus tanda ucapan untuk diri saya sendiri empat bulan lalu. Setelah dua tahun sebelumnya memutuskan untuk mendaftar sekolah dan juga beasiswa, dan yang terpenting adalah meninggalkan perjalanan karir yang telah dibangun. Keputusan untuk kembali ke bangku sekolah bagi sebagian orang adalah keputusan besar, namun bagi sebagian orang lagi mungkin hanyalah kesempatan yang 'kebetulan' menghampiri. Atau, mirisnya, ada sebagian oranglain yang melihatnya sebagai sebuat mainstream . "Ah teman-teman gue pada sekolah S2 keluar negeri nih, gue sekolah juga ah!" Apapun dan bagaimanapun al